Penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan di tetapkan pada Kongres Pemuda tahun 1982, tercantum dalam sumpah pemuda,dan sebagai bahasa nasional dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, fasal 36 Bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa Indonesia lima puluh empat tahun yang lalu di angkat dari Bahasa Melayu, salah satu bahasa daerah yang di angkat dari 250 bahasa daerah yang hidup di Indonesia.
Bahasa Indonesia juga menerima sumbangan yang tidak kecil dari bahasa asing, terutama bahasa yang bersifat Internasional, proses peminjaman bahasa asing telah terjadi semenjak bahasa Melayu. Dalam Bahas Indonesia dewasa ini kita dapati sejumlah kosakata yang berasal dari bahasa Sansekerta, Arab, Persi, Tamil, Portugis, cina, Inggris, Belanda, Jepang dan lain sebagainya. Dalam menunaikan fungsi sebagai bahasa ilmu pengetahuan atau bahasa ilmiah, bahasa Indonesia harus dapat memberi informasi yang tepat, dalam arti bebas dari sifat samar dan tidak menimbulkan keragu-raguan pada pemakai bahasa, sesuai dengan sifat-sifat kodrati bahasa ilmiah.
Mengenai ikhtiar untuk memperlengkapi kata-kata yang diperlukan di dalam dunia ilmu pengetahuan dan kebudayaan maka Kongres Bahasa Indonesia menganjurkan, istilah-istilah yang telah biasa dipakai saat ini diakui, istilah-istilah yang yang disiarkan oleh Komisi Istilah supaya disaring dengan jalan berpegang pada pengertian keseluruhannya dan tidak hanya berupa penterjemahan kata-kata bagiannya, semua istilah internaional dalam lapangan ilmiah dan kebudayaan diterima dengan ketentuan diselaraskan dengan lisan Indonesia, dan untuk memperkaya perbrndaharaan kata hendaklah terutama diambil kata-kata dari bahasa daerah dan bahasa serumpun.
Sebelumnya telah disebutkan bahwa bahasa Indonesia itu diangkat dari bahasa Melayu. Peninggalan paling tua dari bahasa ini adalah berupa prasasti dari abad ke-7, ditulis dengan huruf pallawa dan banyak bercampur dengan bahasa Sansekerta. Bahasa Melayu kemudian menyebar ke seluruh daerah jajahan Sriwijaya. Bahasa Melayu menjadi bahasa pelajaran dan perniagaan karena merupakan bahasa yang digunakan oleh pedagang antar kepulauan.
Bersamaan dengan masuknya agama islam kepulauan Nusantara, maka masuk pula pengaruh bahasa Arab ke dalam bahasa Melayu. Prasasti dalam bahasa melayu yang telah menggunakan kata-kata Arab berasal dari abad ke 14 Masehi, berupa batu nisan dari makam putri sultan Malik Az-Zahir ( Sultan Pasai ) yang terdapat di Minye Tujuh (Aceh ). Batu nisan ini memamng berasal dari masa peralihan gama di Sumatra, hurufnya bukan huruf arab tapi masih memakai huruf Sumatra kuno (perkembangan dari huruf pallawa). Pengaruh bahasa Arab pada bahasa melayu itu melalui bahasa tulisan, ialah dari kitabkitab agama terutama kitab-kitab fiqih, Buku-buku kesusastraan Ara atau Islam serta melalui bahasa alim ulama.
Bahasa Arab termasuk bahasa klasik yang memegang peranan dalam peradaban sebagimana yang dikatakan oleh Edward Sapir:
“Er zijn welgeteld vijf talen, die een oppermachtige betekenis hebben gehad als draagsters van besechaving.het zijn: klassiek Chinees sanskrit, arabisch, grieken latijn”
Dengan masuknya agama Islam ke Eropa, pada zaman dinasti umayah di spanyol, maka mulailah bahasa Arab mempengaruhi bahasa-bahasa Eropa. Misalnya dal;am bahasa spanyol terdapat sejumlah kata-kata dari bahasa arab antara lain: fonda dari funduk artinya panggilan atau pabrik, el arrozi dari alruzz artinya nasi.
Kata-kata arab yang masuk ke indonesia dalam jumlah besar, dan di gunakan dalam dalam semua kehidupan. Asimilasi antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab sudah berlangsung empat atau lima abad ketika bahasa indonesia masih merupakan bahasa melayu terutama kata-kata yang mengekdpresikan perasaan ke-Tuhanan rasa bergantung kepada Tuhan Yang Mahaesa. Pemakaian kata yang berkaitan dengan kehidupan keagamaan seperti Allah, insya Allah, astaga, hari kiyamat, takdir, khutbah ruhulkhudus dan masih banyak lagi.
Dalam bahasa Arab kata-kata dibagi menjadi tiga kategori
1. ism (kata benda)
2. fi’il (kata kerja)
3. harf (partikel, termasuk didalam kata depan, kata tambah, kata seru dan kata penghubung).
Pada umumnya kata yang dipinjam dalam bahasa Indonesia adalah kata benda. Menurut Arnold, kata-kata Arab yang dalam bahasa Eropa pun kebanyakan berupa kata benda. Kata kerja yang masuk dalam bahasa Indonesia sangat sedikit, yaitu kata-kata: yakni, kutip, nukil, hafal, batal.
Adapun katabenda yang kita pinjam itu berasal dari berbagai bentu. Yang akan dikemkakan dibawah ini hanyalah bentuk frekkwensinya:
1. Bentuk masdar (infinitif): musyawarah, mufakat,itikad,ikrar dll.
2. Bentuk participum activum: akil, balig, hamil, mukmin, hadir, mungkin dll.
3. Bentuk participun passivum: masgul,mashurmakbul, musabab,makhluk dll.
4. kata benda yang pembentukannya bukan karena tarrif; kerabat, amal, hal, martabat,syak.
Selain itu perlu diketengahkan juga bahwa kata-kata pinjaman itu ada yang mengalami perubahan-perubahan semantik (yang menyangkut arti,makna) atau perubahan fonologis(yang menyangkut bunyi atau ucapan kata-kata yang mengalami perubahan semantik adalah:
Kata: Bahasa Arab Bahasa Indonesia
Lazim Harus biasa
Masgul sibuk (bahasa jawa) kecewa
Amal perbuatan perbuatan baik (inbonam partem)
Nasib untung untung buruk
Kalimat perkataan kalimat (susunan kalimat)
Kuliah fakultas mata kuliah
Tabib dokter dukun
Kata-kata yang mengalami perubahan fonologis disebabkan beberapa peristiwa:
1. dengan menanggalkan bunyi tekak (hamza) yang terdapat pada akhir kata; misalnya: bina, rela, ulama, wudu, ambia, dan latin sebagainya.
2. Disesuaikan dengan daerah artikulasi atau hukum.
Kelompok konsonan kata Indonesia, misalnya:
Arab Indonesia
Mumkin mungkin
Mutalah mentelaah
Minbar mimbar
Jumlah jumblah (sering-sering)
Masyur mashur
Perubahan bunyi karena kekeliruan ucapan sewaktu ditulis dalam bahasa melayu, misalnya:
Arab Indonesia
Jadwal jadwal, judul
Ta’aluk takluk
Atau karena huruf yang tertinggal, misalnya:
Arab Indonesia
Khalik khalayak
Laik layak
Muwafakat mufakat
Perlu ditambahkan disini ada sementara kata benda yang kemudian diberi berfungsi juga sebagai kata penghubung, kata-kata itu ialah: sebab,berkat,waktu, saat, dan hal. Kecuali bahasa Arab mengenal tiga macam kasus yaitu nominatif, akusatif dan genetif. Diantara tanda-tanda itu ada yang nampak pada kata pindah jaman atau ungkapan, misalnya: hadirin,(akusatif/genetif), ya rabba ‘l alamin(rabba=akusatif), amma ba’du( nominatif) kasus akusatif terdapat juga pada nama-nama orang misalnya: wardan, hudan, burdan, jam’am, jaldan dan lain sebagainya.
Demikianlah beberapa permasalhan kata-kata Indonesia yang di pinjam dari bahasa arab. Bagi kita semua para pemekai bahasa ini, tidaklah ada kebutuhan untuk meneliti dan mengamati kata-kata tersebut, tetapi yang penting ialah bagaimana kita menggunakan kata-kata tersebut dengan setepat-tepatnya.
Bahasa Indonesia juga menerima sumbangan yang tidak kecil dari bahasa asing, terutama bahasa yang bersifat Internasional, proses peminjaman bahasa asing telah terjadi semenjak bahasa Melayu. Dalam Bahas Indonesia dewasa ini kita dapati sejumlah kosakata yang berasal dari bahasa Sansekerta, Arab, Persi, Tamil, Portugis, cina, Inggris, Belanda, Jepang dan lain sebagainya. Dalam menunaikan fungsi sebagai bahasa ilmu pengetahuan atau bahasa ilmiah, bahasa Indonesia harus dapat memberi informasi yang tepat, dalam arti bebas dari sifat samar dan tidak menimbulkan keragu-raguan pada pemakai bahasa, sesuai dengan sifat-sifat kodrati bahasa ilmiah.
Mengenai ikhtiar untuk memperlengkapi kata-kata yang diperlukan di dalam dunia ilmu pengetahuan dan kebudayaan maka Kongres Bahasa Indonesia menganjurkan, istilah-istilah yang telah biasa dipakai saat ini diakui, istilah-istilah yang yang disiarkan oleh Komisi Istilah supaya disaring dengan jalan berpegang pada pengertian keseluruhannya dan tidak hanya berupa penterjemahan kata-kata bagiannya, semua istilah internaional dalam lapangan ilmiah dan kebudayaan diterima dengan ketentuan diselaraskan dengan lisan Indonesia, dan untuk memperkaya perbrndaharaan kata hendaklah terutama diambil kata-kata dari bahasa daerah dan bahasa serumpun.
Sebelumnya telah disebutkan bahwa bahasa Indonesia itu diangkat dari bahasa Melayu. Peninggalan paling tua dari bahasa ini adalah berupa prasasti dari abad ke-7, ditulis dengan huruf pallawa dan banyak bercampur dengan bahasa Sansekerta. Bahasa Melayu kemudian menyebar ke seluruh daerah jajahan Sriwijaya. Bahasa Melayu menjadi bahasa pelajaran dan perniagaan karena merupakan bahasa yang digunakan oleh pedagang antar kepulauan.
Bersamaan dengan masuknya agama islam kepulauan Nusantara, maka masuk pula pengaruh bahasa Arab ke dalam bahasa Melayu. Prasasti dalam bahasa melayu yang telah menggunakan kata-kata Arab berasal dari abad ke 14 Masehi, berupa batu nisan dari makam putri sultan Malik Az-Zahir ( Sultan Pasai ) yang terdapat di Minye Tujuh (Aceh ). Batu nisan ini memamng berasal dari masa peralihan gama di Sumatra, hurufnya bukan huruf arab tapi masih memakai huruf Sumatra kuno (perkembangan dari huruf pallawa). Pengaruh bahasa Arab pada bahasa melayu itu melalui bahasa tulisan, ialah dari kitabkitab agama terutama kitab-kitab fiqih, Buku-buku kesusastraan Ara atau Islam serta melalui bahasa alim ulama.
Bahasa Arab termasuk bahasa klasik yang memegang peranan dalam peradaban sebagimana yang dikatakan oleh Edward Sapir:
“Er zijn welgeteld vijf talen, die een oppermachtige betekenis hebben gehad als draagsters van besechaving.het zijn: klassiek Chinees sanskrit, arabisch, grieken latijn”
Dengan masuknya agama Islam ke Eropa, pada zaman dinasti umayah di spanyol, maka mulailah bahasa Arab mempengaruhi bahasa-bahasa Eropa. Misalnya dal;am bahasa spanyol terdapat sejumlah kata-kata dari bahasa arab antara lain: fonda dari funduk artinya panggilan atau pabrik, el arrozi dari alruzz artinya nasi.
Kata-kata arab yang masuk ke indonesia dalam jumlah besar, dan di gunakan dalam dalam semua kehidupan. Asimilasi antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab sudah berlangsung empat atau lima abad ketika bahasa indonesia masih merupakan bahasa melayu terutama kata-kata yang mengekdpresikan perasaan ke-Tuhanan rasa bergantung kepada Tuhan Yang Mahaesa. Pemakaian kata yang berkaitan dengan kehidupan keagamaan seperti Allah, insya Allah, astaga, hari kiyamat, takdir, khutbah ruhulkhudus dan masih banyak lagi.
Dalam bahasa Arab kata-kata dibagi menjadi tiga kategori
1. ism (kata benda)
2. fi’il (kata kerja)
3. harf (partikel, termasuk didalam kata depan, kata tambah, kata seru dan kata penghubung).
Pada umumnya kata yang dipinjam dalam bahasa Indonesia adalah kata benda. Menurut Arnold, kata-kata Arab yang dalam bahasa Eropa pun kebanyakan berupa kata benda. Kata kerja yang masuk dalam bahasa Indonesia sangat sedikit, yaitu kata-kata: yakni, kutip, nukil, hafal, batal.
Adapun katabenda yang kita pinjam itu berasal dari berbagai bentu. Yang akan dikemkakan dibawah ini hanyalah bentuk frekkwensinya:
1. Bentuk masdar (infinitif): musyawarah, mufakat,itikad,ikrar dll.
2. Bentuk participum activum: akil, balig, hamil, mukmin, hadir, mungkin dll.
3. Bentuk participun passivum: masgul,mashurmakbul, musabab,makhluk dll.
4. kata benda yang pembentukannya bukan karena tarrif; kerabat, amal, hal, martabat,syak.
Selain itu perlu diketengahkan juga bahwa kata-kata pinjaman itu ada yang mengalami perubahan-perubahan semantik (yang menyangkut arti,makna) atau perubahan fonologis(yang menyangkut bunyi atau ucapan kata-kata yang mengalami perubahan semantik adalah:
Kata: Bahasa Arab Bahasa Indonesia
Lazim Harus biasa
Masgul sibuk (bahasa jawa) kecewa
Amal perbuatan perbuatan baik (inbonam partem)
Nasib untung untung buruk
Kalimat perkataan kalimat (susunan kalimat)
Kuliah fakultas mata kuliah
Tabib dokter dukun
Kata-kata yang mengalami perubahan fonologis disebabkan beberapa peristiwa:
1. dengan menanggalkan bunyi tekak (hamza) yang terdapat pada akhir kata; misalnya: bina, rela, ulama, wudu, ambia, dan latin sebagainya.
2. Disesuaikan dengan daerah artikulasi atau hukum.
Kelompok konsonan kata Indonesia, misalnya:
Arab Indonesia
Mumkin mungkin
Mutalah mentelaah
Minbar mimbar
Jumlah jumblah (sering-sering)
Masyur mashur
Perubahan bunyi karena kekeliruan ucapan sewaktu ditulis dalam bahasa melayu, misalnya:
Arab Indonesia
Jadwal jadwal, judul
Ta’aluk takluk
Atau karena huruf yang tertinggal, misalnya:
Arab Indonesia
Khalik khalayak
Laik layak
Muwafakat mufakat
Perlu ditambahkan disini ada sementara kata benda yang kemudian diberi berfungsi juga sebagai kata penghubung, kata-kata itu ialah: sebab,berkat,waktu, saat, dan hal. Kecuali bahasa Arab mengenal tiga macam kasus yaitu nominatif, akusatif dan genetif. Diantara tanda-tanda itu ada yang nampak pada kata pindah jaman atau ungkapan, misalnya: hadirin,(akusatif/genetif), ya rabba ‘l alamin(rabba=akusatif), amma ba’du( nominatif) kasus akusatif terdapat juga pada nama-nama orang misalnya: wardan, hudan, burdan, jam’am, jaldan dan lain sebagainya.
Demikianlah beberapa permasalhan kata-kata Indonesia yang di pinjam dari bahasa arab. Bagi kita semua para pemekai bahasa ini, tidaklah ada kebutuhan untuk meneliti dan mengamati kata-kata tersebut, tetapi yang penting ialah bagaimana kita menggunakan kata-kata tersebut dengan setepat-tepatnya.
Artikel Terkait