Sunday, 11 March 2012

Keutamaan Do'a

apa saudara-saudara suka berdoa ? sudah tahukah keutamaan dan urgensi dari do'a, berikut diantara fadhilah do’a:

1. Do'a adalah ibadah berdasarkan firman Allah :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

"Artinya : Berdo'alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina ". [Ghafir : 60]

2. Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
ليس شيئ أكرم علي الله تعالى من الدعاء
"Artinya : Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa". [Sunan At-Timidzi, bab Do'a 12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do'a 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362, Al-hakim dan beliau mensohihkannya].

3. Allah murka terhadap orang-orang yang meninggalkan doa, berdasarkan hadits bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
من لم يسأل الله يغضب عليه
"Artinya : Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan memurkainya". [Sunan At-Tirmidzi, bab Do'a 12/267-268].

4. Doa mampu menolak takdir Allah, berdasarkan hadits dari Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
لا يرد القضاء إلا الدعاء
"Artinya : Tidak ada yang mampu menolak takdir kecuali doa". [Sunan At-Tirmidzi, bab Qadar 8/305-306]

5. Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan berdoa, barangsiapa yang meninggalkan doa berarti menentang perintah Allah dan barangsiapa yang melaksanakan berarti telah memenuhi perintah-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

"Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran". [Al-Baqarah : 186].

6. Doa bermanfaat bagi apa yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Ibnu Umar radhiallohuanhu:
الدعاء ينفع مما نزل ومما لم ينزل فعليكم عبادالله بالدعاء

Doa itu bermanfaat terhadap apa yang telah turun (peristiwa yg telah terjadi) dan yang belum turun, maka selalulah berdoa wahai hamba Allah. (diriwayatkan Imam Ahmad dan Al-Hakim, dan hadits ini Hasan)


berikut contoh doa-doa yang berasal dari Al-Quran dan Nabi sholallohu alaihiwasallam, bisa diamalkan diantaranya :

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“Wahai Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku melakukan perbuatan yang baik yang Engkau ridai, dan masukkanlah kami dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-Mu yang salih”.[1]

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Wahai Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku melakukan perbuatan yang baik yang Engkau ridai, dan berilah kami kebaikan bagi anak keturunan kami. Sesungguhnya kami bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah.[2]

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
“Katakanlah, sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman berserah diri”.[3]

وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Allah. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karuniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.[4]

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
“Dan tiada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya itu tertulis dalam Kitab yang nyata”.[5]

إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Sesungguhnya aku menyerahkan diri kepada Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata-pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus”.[6]

وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لَا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa (mengurus) rizkinya. Allah-lah yang memberi rizki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.[7]

مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Apa saja rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, tidak ada seorangpun yang dapat menahannya, dan apa saja yang Allah menghalangi dari manusia, tidak ada seorangpun yang dapat melepaskannya setelah itu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana”.[8]

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka “siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab “Allah”. Katakanlah : “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhalamu-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya? Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nya bertawakal orang-orang yang berserah diri”.[9]

اللّهم أنت ربّى لا اله الا أنت عليك توكّلت و أنت ربّ العرش العظيم ما شاء الله كان وما لم يشاء لم يكن ولا حول ولا قوة الا بالله العلىّ العظيم أعلم أنّ الله على كل شىء قدير و أنّ الله قد أحاط بكل شىء علما اللّهم انى أعوذبك من شرّ نفسى ومن شرّ كل دابّة أنت آخذ بناصيتها ان ربّى على صراط مستقيم .
“Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada tuhan selain Engkau, hanya kepada-Mu aku berserah diri. Engkau menguasai ‘arasy yang agung. Apa yang dikehendaki oleh Allah pasti terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki oleh Allah tidak akan terjadi. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah, yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Aku mengetahui bahwa Allah maha kuasa atas segala sesuatu; dan Aku mengetahui bahwa ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku dan dari kejahatan semua makhluk yang di bumi. Sesungguhnya Engkau menguasai ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus”. [10]
------------------------------------
[1] Q.S. al-Naml : 19. Doa pada ayat ini adalah doa dari Nabi Sulaiman AS mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepadanya.
[2] Q.S. al-Ahqaf : 15.

[3] Q.S. al-Tawbat : 51.

[4] Q.S. Yunus : 107.

[5] Q. S. Hud: 6.

[6] Q.S. Hud: 56.

[7] Q.S. al-‘Ankabut: 60.

[8] Q.S. Fathir: 2.

[9] Q.S. al-Zumar : 38.
[10] Doa ini dinamakan Doa Abu Darda’, merupakan salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Hendaknya dibaca setiap pagi sesudah salat subuh (Minhaj al-Qashidin (Mukhtashar Ihya’ ‘Ulum dl-Din), h. 62. Terdapat pula dalam kitab Sabil al-Muhtadin fi Dzikr Ad’iyah Ashhabil Yamin, h. 50
Artikel Terkait

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...