Friday, 7 March 2014

Hukum Pacaran atau Berpacaran


Banyak dan sering orang bertanya kepada saya apakah boleh pacaran?
adakah pacaran islami ?
kalau tak punya pacar itu dikatakan kuper, dilecehkan temen, bagaimana dong?

saya jawab :
Pacaran itu boleh dan Harus !!!
tapi pacaran lah dengan kekasih yang halal alias nikah terlebih dahulu, pacaran yang bebas dari dosa dan anda bebas melakukan kemesraan dengan kekasih halalmu itu, terserah anda mau jalan kemanapun dan bermesra-mesraan seperti apapun itu diperbolehkan tanpa ada yang marah dan semua itu dilakukan dengan tanpa ketakutan dan kekhawatiran, beda dengan pacaran sebelum nikah yang selalu ada rasa was-was dan ketakutan jika ketahuan oleh orang tua atau masyarkat, pulang kemalaman dimarahin, dan akibat buruknya bagi perempuan bisa hamil tanpa tanggung jawab dari lelaki yang menghamili tersebut, akhirnya aborsi dan ketika diketahui oleh polisi bisa ditangkap. begitu besar sekali dan sangat jelas perbedaaan antara yang halal dan haram bukan ?

Istilah pacaran itu identik artinya menjalin kedekatan diantara 2 manusia bahkan keintiman, Islam sebagai agama yang diturunkan oleh Allah untuk menjaga dan mengatur segala tingkah dan laku manusia, semua kembali untuk kemashlahatan manusia sendiri, menikah untuk menjaga keturunan dan Nasab, adanya hukum Qishas, mawarits dan sebagainya untuk menjaga nyawa dan harta, adanya hukum mengkafirkan, memunafikan dan sebagainya untuk menjaga agama. Ketika pacaran terjadi dan tanpa ikatan yang sah dan diridhoi Tuhan, maka akan banyak bahaya dan kerusakan yang  timbul, dimulai dari rusaknya tatanan moral masyarakat, rusaknya kemurnian para wanita, sulitnya mencari perawan, dan pastinya akibat pacaran akan buruk dan akan ada kerusakan dalam keturunan alias generasi selanjutnya.

Ketika anda dalam kebaikan dan kemuliaan pasti ada saja orang yang iri dan mencemooh anda, itu sudah menjadi hukum alam, ketika anda berteman dengan orang yang salah maka berusahalah untuk menghindarinya dan mencari teman yang baik, teman yang baik itu harus didekati, berkumpulah bersama mereka, karena pengaruh teman itu lebih besar daripada pengaruh orang tua, seseorang itu seperti apa bisa dilihat dari siapa temannya. Ketika dilecehkan, maka harusnya anda tetap pada kebaikan anda, karena sungguh tidak pantas anda mengorbankan kemuliaan dan kebaikan anda dengan sebuah keburukan.

Artikel Terkait

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...