Banyak dan sering orang bertanya kepada saya apakah boleh pacaran?
adakah pacaran islami ?
kalau tak punya pacar itu dikatakan kuper, dilecehkan temen,
bagaimana dong?
saya jawab :
Pacaran itu boleh dan Harus !!!
tapi pacaran lah dengan kekasih yang halal alias nikah terlebih
dahulu, pacaran yang bebas dari dosa dan anda bebas melakukan kemesraan dengan kekasih halalmu itu, terserah anda mau jalan kemanapun dan
bermesra-mesraan seperti apapun itu diperbolehkan tanpa ada yang marah dan
semua itu dilakukan dengan tanpa ketakutan dan kekhawatiran, beda dengan
pacaran sebelum nikah yang selalu ada rasa was-was dan ketakutan jika ketahuan
oleh orang tua atau masyarkat, pulang kemalaman dimarahin, dan akibat buruknya
bagi perempuan bisa hamil tanpa tanggung jawab dari lelaki yang menghamili
tersebut, akhirnya aborsi dan ketika diketahui oleh polisi bisa ditangkap.
begitu besar sekali dan sangat jelas perbedaaan antara yang halal dan haram bukan ?
Istilah pacaran itu identik artinya menjalin kedekatan diantara 2 manusia bahkan
keintiman, Islam sebagai agama yang diturunkan oleh Allah untuk menjaga dan
mengatur segala tingkah dan laku manusia, semua kembali untuk kemashlahatan
manusia sendiri, menikah untuk menjaga keturunan dan Nasab, adanya hukum
Qishas, mawarits dan sebagainya untuk menjaga nyawa dan harta, adanya hukum
mengkafirkan, memunafikan dan sebagainya untuk menjaga agama. Ketika pacaran
terjadi dan tanpa ikatan yang sah dan diridhoi Tuhan, maka akan banyak bahaya
dan kerusakan yang timbul, dimulai dari
rusaknya tatanan moral masyarakat, rusaknya kemurnian para wanita, sulitnya
mencari perawan, dan pastinya akibat pacaran akan buruk dan akan ada kerusakan dalam keturunan alias generasi
selanjutnya.
Ketika anda dalam kebaikan dan kemuliaan pasti ada saja
orang yang iri dan mencemooh anda, itu sudah menjadi hukum alam, ketika anda berteman
dengan orang yang salah maka berusahalah untuk menghindarinya dan mencari teman
yang baik, teman yang baik itu harus didekati, berkumpulah bersama mereka,
karena pengaruh teman itu lebih besar daripada pengaruh orang tua, seseorang
itu seperti apa bisa dilihat dari siapa temannya. Ketika dilecehkan, maka
harusnya anda tetap pada kebaikan anda, karena sungguh tidak pantas anda
mengorbankan kemuliaan dan kebaikan anda dengan sebuah keburukan.
Artikel Terkait