Showing posts with label Ramadhan. Show all posts
Showing posts with label Ramadhan. Show all posts

Friday, 26 August 2011

Urgensi Niat dengan Ikhlas

Mungkin sudah tidak asing lagi bagi saudara-saudaraku tentang hadits yang menjelaskan keutamaan dan pentingnya niat dalam setiap amal. Rasulullah saw bersabda:

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .
[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]

Arti Hadits / ترجمة الحديث :
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang)


Hadits di atas menjelaskan bahwa niat adalah sesuatu yang dapat membedakan arah/tujuan suatu amal (perbuatan), apakah amal itu bernilai ibadah atau bukan, bisa saja misalkan Si Fulan dan Si Fulanah sama-sama berhijrah dengan Nabi Sholallohu’alaihi wasallam, Si Fulanah hijrah semata mata karena Allah dan Rasul-Nya dan ia akan mendapatkan pahala atas hijrah tersebut, namun Si Fulan beda lagi, dia hijrah karena memang di sana (Madinah) ada seseorang yang akan segera dipersuntingnya, maka ia tidak mendapatkan pahala hijrah, ia hanya mendapatkan yang ia niatkan (menikahi seorang perempuan di madinah). Maka kerugian yang didapat Si Fulan yang sudah capek dan lelah jalan ratusan kilometer dari Mekkah ke Madinah namun ia tidak mendapatkan pahala dari hijrahnya yang bernilai begitu besar, sedangkan bagi orang-orang yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka merekalah orang-orang yang sangat beruntung bagi mereka disediakan pahala yang sangat besar.

Begitupun kita-kita ini sebagai muslim yang sedang belajar menjadi lebih baik, maka kita jangan mau dan sudi amal sholeh kita jadi sia-sia alias di tolak bin nggak diterima oleh Allah. Loh koq bisa amal soleh nggak diterima ? oooh tentu bisa karena amalan yang dikerjakan seorang tidak semuanya diterima dan dibalas dengan pahala, adapula amalan yang ditolak dan bahkkan nanti di akhirat pahalanya entah kemana, ia tak mendapatkan pahalanya. Siapakah orang yang merugi seperti itu? dialah orang yang mengerjakan amal sholeh karena ria (pamer dan ingin dipuji). Ria adalah suatu yang berbahaya (very-very danger) bahkan Rasulullah menyatakan bahwa ria adalah syirkul ashgor dan termasuk dosa dan bisa menyebabkan si pelaku masuk neraka, Rasulullah Sholallohu’alaihi wasallam bersabda:

أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر قالوا يا رسول الله ما الشرك الأصغر؟ قال الرياء

“ Hal yang paling aku takut menimpa kalian adalah Syirik kecil, para sahabat bertanya: Apa itu Syirik kecil? Rasulullah bersabda: “riya”

Contoh: berpuasa bukan karena Allah
رب صائم ليس - له من صيامه إلا الجوع " (رواه النسائي وابن ماجه عن أبي هريرة)، ورواه عنه أحمد والحاكم والبيهقي بلفظ " رب صائم حظه من صيامه الجوع والعطش"

Banyak orang yang berpuasa dan ia tak mendapatkan apaapa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga.”

Yakni jika dia mengerjakan amal bukan karena Allah maka ia tidak akan mendapatkan pahala puasanya.

Para Hukama (ahli hikmah) mengumpamakan orang yang beramal sholeh/ketaatan karena ria dan sum’ah (ingin terkenal) adalah seperti orang yang pergi ke pasar dan memenuhi kantongnya dengan kerikil, kemudian orang-orang memujinya” Woow banyak banget duit kamu…..! mantap..” ---------manfaat apa yang ia peroleh?? Sungguh tidak ada manfaat yang ia peroleh kecuali pujian dan sanjungan dari orang-orang, dan ketika ia ingin membeli sesuatu, tentu ia tidak bisa mendapatkan barang yang ia inginkan, begitupun orang yang beramal karena ria (pamer dan ingin dipuji) maka ia tak memperoleh manfaat kecuali pujian dan sanjungan dari manusia dan baginya tak ada pahala di akhirat.

Seorang yang melakukan amal bukan karena Allah akan menjadikan amalan tersebut tidak sah dan bagaikan debu yang berterbangan di tiup angin. Apa aja sih ciri-ciri orang yang ria itu? Sahabat Ali r.a menuturkan: “Orang-orang yang ria itu dapat diketahui dari 4 ciri:
1. Malas-malasan ketika ia sendiri
2. Rajin ketika banyak orang di sekelilingnya
3. Ketika mendapatkan pujian amalannya menjadi meningkat
4. Ketika dicela amalanya menjadi menurun


Truzz bagaimana tips supaya amal sholeh kita diterima Allah SWT dan kita mendapatkan pahalanya ? ada sebuah mau’idzoh (nasihat) yang bagus dari seorang ulama dahulu (salaf) Syaqiq bin Ibrohim ia menuturkan: ada 3 perkara yang akan menjadi benteng amal (penjagaan dari ria, sum’ah dll)
1. Ketahuilah bahwa amal sholeh yang kita lakukan itu adalah taufiq dari Allah, kalau bukan karena taufiq-Nya, tentu kita tidak mampu untuk mengerjakan amal sholeh tersebut.
2. Hendaklah dalam mengejakan amal tersebut karena mengharapkan ridho Allah, jika amalan yang akan kita kerjakan diridhoi Allah maka kita kerjakan jika Allah tidak ridho, maka kita tinggalkan.
3. Hendaklah dalam mengerjakan amal itu karena menuntut pahala dari Allah SWT,dalam artian amal itu ikhlas (murni) karena Allah SWT.


Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq dan hidayah-Nya sehingga kita senatiasa dapat beribadah kepada Allah SWT dengan ikhlas, aamiin.



Nb: Taufiq adalah bantuan dari Allah kepada seorang hamba sehingga hamba tersebut mampu mengerjakan ketaatan kepada Allah.


ada sebuah lirik nasyid dari Raihan yang berhubungan dengan note ini :


jika niat kita benar dari awalnya
penkerjaanmu akan diberkahi
semua usahamu akan sempurna
ganjaran pahala akan kau dapat
amalanmu takkan sia-sia
ada nilainya dunia akhirat


dunia ini tempat persinggahan
yang Tuhan ciptakan untuk manusia
semua cobaan dan dugaan
untuk menguji keimanan


الحقير و الفقير إلي رحمة الغفور دادان حمدا شكري الله

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Sunday, 31 July 2011

Puasa Bukan Hanya Menahan Lapar dan Haus

Bismillahirrohmaanirrohim

Alhamdulillah bulan Ramadhon bulan penuh kemuliaan akan datang insyaallah dalam beberapa jam kedepan, semoga kita masih diberikan kesempatan untuk menjumpainya aamiin

Banyak keutamaan dalam bulan Ramadhan yang termaktub dalam Hadits-Hadits Nabi diantara keutamaannya ialah pahala yang berpuasa itu sangat besar kalau kebaikan selain puasa ada balasannya dari 10 x lipat sampai 700x lipat sedangkan puasa Allah sendiri yang membalasnya, sebagaimana dalam hadits :

قال صلى الله عليه وسلم : ( كل عمل ابن آدم له الحسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف
 . يقول الله عز وجل : إلاالصيام فإنه لي وأنا أجزي به ، ترك شهوته وطعامه وشرابه من أجلي ، للصائم فرحتان ؛فرحة عند فطره ، وفرحة عند لقاء ربه، و لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك
[أخرجه البخاري ومسلم]

"setiap amal kebaikan manusia akan dibalas 10 kali lipat sampai 700 kali lipat, Allah berfirman: Kecuali puasa, sesungguhnya puasa untuk-Ku, ia meninggalkan syahwat, makan, dan minum karena Aku, Bagi orang yang berpuasa ada 2 kebahagiaan, bahagia ketika berbuka puasa dan ketika bertemu Tuhannya, dan bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi menurut Allah dari minyak misik"

Bahwa orang yang berpuasa dan ibadah sholat malam di bulan Ramadhan dengan iman dan ihtisab maka akan diampuni segala dosa-dosanya yang terdahulu:

وقال صلى الله عليه وسلم : ( من صام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه ) [أخرجه البخاري ومسلم]

قال صلى الله عليه وسلم : ( من قام رمضان إيماناً واحتساباً ، غفر له ما تقدم من ذنبه ) [أخرجه البخاري ومسلم]

Menurut Syekh Nashr bin Muhammad dalam kitab “Tanbihul Ghoofilin” bahwa dalam hadits ini menindikasikan bahwa Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam menyaratkan dalam puasa dan qiyamullail harus karena Iman dan Ihtisab iman adalah Attashdiq artinya membenarkan apa yang telah dijanjikan Allah bagi yg berpuasa,  ihtisab adalah muqbilan ‘alaihi khosyi’an lillah menerima ketetapanNya dan Khusu’ karena Allah.

Tapi kita juga harus ingat bahwa Nabi mengingatkan kita bahwa banyak orang yg berpuasa namun tidak ada baginya dari puasa itu selain lapar dan haus,

 " رب صائم ليس - له من صيامه إلا الجوع " (رواه النسائي وابن ماجه عن أبي هريرة، ورواه عنه أحمد والحاكم والبيهقي بلفظ " رب صائم حظه من صيامه الجوع والعطش"

oleh karana itu kita jangan melupakan esensi dari tujuan puasa itu yaitu supaya menjadi orang yang bertaqwa, sebagaimana dalam Firman Allah Subhanahuwata’ala dalam surat Al-Baqoroh ayat 183:

كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون

Tidak diragukan lagi bahwa pahala  puasa ini tidak diperuntukan bagi orang yang menahan lapar dan haus tok, tapi inilah balasan bagi orang yang bisa menjaga anggota badannya misal menjaga lisannya dari perkataan keji dan kotor, ghibah, mengunjing, berkata-kata yang tidak perlu dsb. Mata dijaga dari  perkara haram,  Ia juga menjaga hatinya dari iri dengki, dan permusuhan dengan muslim lainnya. Hal ini telah diperingatkan oleh Nabi dalam sabdanya :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلهِ حَاجَةٌ فِيْ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatannya, maka Allah tidak peduli dia meninggalkan makan dan minumnya (puasanya).” (Sahih, HR. al-Bukhari)
  
الصوم جنة ، فإذا كانيوم صوم أحدكم فلا يرفث ولا يفسق ولا يجهل ، فإن سابه أحد فليقل إني امرؤ صائم 
 [أخرجه البخاري ومسلم] 


Puasa adalah tameng, maka apabila salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah dia berkata kotor dan janganlah bertengkar dengan mengangkat suara. Jika dia dicela/diejek dan disakiti maka katakanlah, ‘Saya sedang berpuasa’.” (Sahih, HR. Muslim)

Oleh karena itu mari kita sambut Ramadhan dengan hati yang senang dan juga kita tidak melupakan esensi dari puasa ini, semoga kita bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, dan jangan sampai aktifitas kita ketika tidak puasa dan ketika sedang puasa sama saja, artinya harus ada perbedaan dan perubahan ke arah yang lebih baik.


BACA SELENGKAPNYA>>>>

Friday, 29 July 2011

Ramadhan Bulan Ampunan

Wah Ramadhan sebentar lagi, mari kita sambut dengan rasa yang gembira dan penuh harapan semoga Ramadhan kali ini lebih baik daripada Ramadhan tahun yang lalu ^_^


Semoga kita dapat menjalani ramadhan dengan khusuk dan penuh dengan ibadah kepada-Nya karena bagaimanapun banyak keutamaan di bulan yang mulia dan penuh berkah ini, diantara kelebihan bulan Ramadhan adalah dosa-dosa dan kesalahan dihapuskan. 




Diriwayatkan dari  Malik bin Al-Hasan bin Malik bin Al-Huwarits dari bapaknya dari kakeknya berkata: Rasulullah saw menaiki mimbar pada saat menapaki satu tangga beliau berkata: Aamiin, kemudian bersabda: 


"Aku telah didatangi oleh Jibril dan berkata kepadaku: Wahai Muhammad!, barangsiapa yang telah mendapatkan Ramadhan namun dia tidak diampuni maka Allah menjauhkan dirinya dari rahmatNya, maka aku menjawab: Aamiin. Lalu beliau melanjutkan: Barangsiapa yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya masih hidup bersamanya, namun dia masuk neraka maka semoga Allah menjauhkannya dari rahmatNya, maka aku mengatakan: Aamiin. Lalu beliau melanjutkan: Dan barangsiapa yang mendengar namaku disebut di sisinya namun dia tidak mengucapkan shalawat atasku maka semoga Allah menjauhkannya dari rahmatNya, katakanlah: aamiin, maka akupun mengatakan" aamiin.[1]




Dari Abi Hurairah  ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang bangun untuk beribadah pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.[2]





Dan makna "imanan wah tisaban" pada hadits yang telah lalu adalah meyakini kewajiban berpuasa dan mengharap pahalanya, jiwanya tenang dengan berpuasa, tidak benci menjalankan kewajiban berpuasa dan tidak merasa berat untuk beribadah padanya, jikalau ia berpuasa dan beribadah dengan tidak mengharapkan ridho dan pahala dari Allah maka ia salah dan sia sia, maka seharusnya kita harus ibadah dengan ikhlash dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu wata'ala tidak mengharap pujian dari makhluk.

Marhaban Yaa Ramadhan ^_^



[1] HR. Ibnu Hibban: 409
[2] HR. Bukhari: 2009

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Saturday, 18 June 2011

Wallpaper Ramadhan [Click Zoom Photos]













Wallpaper Ramdhan yang unik dan menarik, Wallpaper Romadhon, Ramadhan Karim

BACA SELENGKAPNYA>>>>
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...