Monday 25 August 2014

5 Jalan Menuju Sukses

1) Kita perlu banyak membaca riwayat perjalanan hidup orang-orang sukses, mereka mempunyai sebuah pola dalam mencapai kesuksesan, adanya usaha yang keras dan perjuangan tanpa takut gagal, ketika gagal terus dicoba lagi, jika mereka bias sukses maka anda pun bisa.

2) Jangan pernah malu dan takut untuk bermimpi, mimpilah seperti orang besar, bermimpilah seperti orang yang sukses, mimpi itu gratis, namun tidak cukup bermimpi, tulislah mimpimu itu, tuangkan dalam visi, kemudian aplikasikan mimpi dalam strategi dan langkah aksi atau pengamalan lalu tuangkan aksi tersebut kedalam agenda kegiatan anda baik tahunan, mingguan dan harian, dengan begitu anda sudah mempersiapkan jalan kesuksesan anda, itulah bedanya.

3) Langkah ke 3 setelah anda menyusun dan merencanakan kesuksesan anda adalah berjuang semaksimal, serajin, sekuat, seulet, setabah dan sesabar orang sukses. Kalau memang jalan orang sukses sampai ke sebuah statsiun keberhasilan dengan cara harus melewati satu JALAN yang tidak mudah, terjal dan berat, maka mau tidak mau alias kita berani untuk melewatinya tanpa ada rasa takut dan minder.

4) Langkah selanjutnya untuk sukses adalah kita harus bisa memilih pergaulan bergaul lah dengan orang-orang sukses dan dekat lah dengan mereka, karena seperti halnya motivasi kesuksesan itu adalah energi positif yang bisa menular dan mengalir aura nya.

5) Kita harus menteladani orang sukses, Siapakah manusia paling sukses didunia dalam semua ukuran dan rating? Jawabnya adalah Rasulullah shalallahu’alaihiwasallam, inilah kesaksian Allah, para Nabi, para sarjana baik dari timur maupun barat, sebagai seorang muslim khususnya kita berusaha untuk bisa mencontoh beliau, karena beliau adalah uswatun hasanah. Suri tauladan yang baik.

Dari inspirasi berbagai buku motivasi.

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Sunday 17 August 2014

Download Mushaf Madinah doc Word

Sering kali ketika kita ingin mengkopi tulisan dari ayat Al-Quran ke dalam word atau artikel atau makalah kita mengalami sebuah kesulitan, nah disini ada mushaf yang full dalam bentuk word dan akan memudahkan anda semua untuk mengkopi paste ayat-ayat Al-Quran ke tulisan anda. 

Insyaa Allah font yang ada di file word ini sesuai dengan ukuran nyata dari Mushaf yang dicetak oleh King Fahd komplek percetakan Quran di Madinah. Dan akan memudahkan anda untuk men-copy paste.

Yang pertama anda harus menginstal font INI silahkan anda download dan instal di komputer anda. Sangat mudah di windows 7 dan saya perkirakan akan mudah juga untuk windows xp dan windows 8 dan os lainnya.

Setelah itu silahkan download mushaf madinah ini DISINI dan  bukalah dengan microsoft Word.

Demikian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.


BACA SELENGKAPNYA>>>>

Kesulitan Dibalas dengan Kemudahan

Dalam kesulitan ada kemudahan

Setiap saat kita melalui waktu demi waktu yang seilih berganti dan silih berputar, ada kalanya kita hidup dalam kesenangan dan ada pula masa susah dan sulit, hal tersebut silih berganti dengan pasti.

Dengan pergantian itu ada kalanya hidup ini akan terasa indah dan terasa berwarna, adanya perasaan tersebut karena hidup tidak monoton dan tidak kaku.

Saat susah hendaknya kita ingat bahwa pasti ada kalanya kita senang, dan ketika kita senang jangan lupa nanti suatu saaat anda akan susah, ingatlah semuanya akan digilirkan, dan pastinya harus bersabar dalam setiap keadaan susah dan bersyukur dalam keadaan senang.

Kita sebagai seorang muslim hendaklah selalu ingat ayat ini :

فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا ٥ إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرٗا ٦

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS Al-Insyirah :5-6)

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Thursday 14 August 2014

Penilaian Kognitif, Afektif dan Psikomotorik

seorang murid berbeda dengan murid yang lain
Ada yang tahu apa itu definisi kognitif, afektif dan psikomotorik ?

Seorang guru atau ustadz atau kiyai pasti menginginkan santri-santri, murid-murid / siswanya pintar, bukan? selain aspek pintar secara teori dan intelektualitasnya seorang murid juga sangat diharapkan mempunyai kecerdasan yang seimbang baik kecerdasan intelektualnya, esmosionalnya dan spiritual. Aspek penilaian seorang guru hendaknya seimbang, tidak hanya menilai segi kognitif saja yang terkadang membuat seorang siswa yang kurang dalam segi kognitif seperti hapalan merasa tertekan, sebagian murid ada yang lebih menonjol dalam bidang psikomotorik seperti bidang seni atau olahraga.

Kecerdasan seseorang tidak lagi hanya terpaku dalam kecerdasan intelektual saja yang dikenal dengan kecerdasan kognitif, namun seorang guru juga hendaknya memperhatikan kecerdasan yang lain yaitu kecerdasan affektif, dan psikomotorik.

1. Kognitif

Kecerdasan ini lebih memperhatikan pada kemapuan berfikir murid, intinya segala yang mencakup aktifitas otak. ada 6 aspek di dalam ranah kognitif, yaitu :

a. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
b. Pemahaman (comprehension)
c. Penerapan (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (syntesis)
f. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)

2. Afektif

Kecerdasan ini berkaitan dengan watak prilaku, sikap, perasaan, minat, emosi dan nilai. seorang guru bisa menilai seorang murid seberapa baik murid itu dalam kecerdasan afektif dengan memperhatikan prilaku si murid tersebut sehari-harinya di kelas.

ada lima aspek yang bisa dinilai oleh seorang guru untuk kecedasan afektif muridnya:
a. Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan)
b. Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif”
c. Valuing (menilai atau menghargai)
d. Organization (mengatur atau mengorganisasikan)
e. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan  suatu nilai atau komplek nilai)

3. Psikomtorik

Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan atau skil, seperti skil dalam berolahraga atau seni. Dengan melakukan beberapa tes seorang guru bisa mengetahui seberapa sukses hasil belajar siswa dengan seberapa baguskah kemampuan psikomotorik murid/siswanya, setelah belajar apakah skil atau kemampuan muridnya tambah bagus atau tidak ? namun aspek psikomotorik ini sebenarnya ada hubungan dengan aspek kognitif (pemahaman) dan afektif (tindakan) seorang murid.

NB : Diolah dari berbagai sumber



BACA SELENGKAPNYA>>>>

Wednesday 13 August 2014

Fi'il Amr Satu Huruf (أفعال الأمربحرف واحد)

أفعال الأمر التي جاءت على حرف واحد
Ada 20 Fi'il Amar yang hanya menggunakan satu huruf :

عشرون فعل أمر جاءت على حرف واحد, وكلها مكسورة إلا:(رَ) من رَأَى يَرَى ووَرَى يَري؛ فإنه مفتوح[ذكره العلامة أحمد تيمور باشا(ت1348هـ) في المختارات].
وهي:
1/(إِ
) من وَأَى يَئِي وَأْيًا, والوأي: الوعد.
2/(تِ
) من أَتَى يَأْتِي أَتْيًا وأُتِيًّا وإِتِيًّا وإِتْيَانًا وإِتْيَانَةً ومَأْتَاةً؛ أي: جئته, وبعض العرب تقول في الأمر:(ائت), وأكثر الناس يأمرون بـ(ائت)لا(تِ)!.
3/(ثِ
) من وَثَى يَثي؛ أي: وَشَى به عند السلطان.
4/(جِ
) من وَجَى يَجي؛ أي قطع, وأما: الوَجا فهو الحفا.
5/(حِ
) من وَحَى يَحي وَحْيًا, والوحي: الإشارة والكتابة والكلام.
6/(خِ
) وَخَى يَخِي وَخْيًا؛ أي: قصد.
7/(دِ
) من وَدَى يَدِي وَدْيًا؛ أي: دفع الدية.
8, 9/(رَ
) أ- من رَأَى يَرَى الهلالَ رُوْيةً ورَأْيًا ورَاءَةً.
ب- ومن وَرَى يَرِي القيحُ جوفَه وَرْيًا؛ أي: أفسده.
10/(س
) من وَسَى يَسي زيدٌ رأسَ عمرو وَسْيًا؛ أي حلقه.
11/(شِ
) من وَشَى يَشِي وَشْيًا, والوشي: نقش الثوب.
12/(صِ
) من وَصَى يَصِي الشيءَ بالشيء وَصْيًا؛ أي وصله.
13/(عِ
) من وَعَى يَعِي وَعْيًا؛ أي: حفظ وجمع.
14/(فِ
) من وَفَى يَفِي وَفَاءً؛ بمعنى الوفاء العهد.
15/(قِ
) من وَقَى يَقِي وَقْيًا ووِقَايَةً ووَاقِيَةً, بمعنى الحفظ, واو الوقاية مثلثة.
16/(كِ
) من وَكَى يَكِي القِرْبةَ, والوكاء: رباط القربة وغيرها.
17/(لِ
) من وَلَى يَلِي ولايةً, والولاية: الإمارة.
18/(مِ
) وَمَى يَمِي وَمْيًا؛ أشار.
19/(نِ
) وَنَى يَنِي وَنْيًا ووِناءً, أي: تعب.
20/(هِـ
) وَهَى يَهِي وَهْيًا؛ أي: ضعف.

لجام الأقلام" لأبي تراب الظاهري
 

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Tuesday 12 August 2014

Kisah Sahabat Ibnu Umar Radhialahu'anhuma

Abdullah bin Umar adalah putra Khalifah Umar bin Khattab. Pada usia yang terhitung masa muda, Abdullah bin Umar memperoleh pendidikan dari lingkungan sekitarnya, lingkungan yang selalu mendapat pembinaan semangat Islam. Dia dididik oleh ayahnya yang disiplin dan taat kepada agamanya.
Pada Perang Badar dan Uhud, Abdullah bin Umar tidak ikut perang. Pada Perang Khandak (parit), Abdullah bin Umar ikut serta. Semenjak inilah Abdullah bin Umar ikut perang. Usia beliau waktu itu baru lima belas tahun.
Abdullah bin Umar pada suatu malam yang sunyi telah bermimpi yang aneh. Dalam mimpinya itu, dia duduk di masjid sedang mengerjakan salat. Kemudian melihat ada yang turun mendekati dia untuk mengajak pergi ke suatu tempat yang indah pemandangannya.
Lalu, Abdullah bin Umar menceritakan tentang mimpinya itu kepada saudaranya, yaitu Hafsah, istri Nabi. Sewaktu Nabi mendengarkannya, Nabi berkata, "Abdullah adalah seorang anak yang cakap, sebaiknya engkau setiap malam lebih banyak berdoa dan berzikir."
Abdullah bin Umar dengan perasaan senang dan ikhlas melaksanakan nasihat Nabi, beribadah sepanjang malam, istirahatnya berkurang.
Pada waktu salat ia menangis. Kadang-kadang air matanya keluar, dan mohon ampun kepada Allah. Sehingga, Rasulullah saw. merasa belas kasihan kepadanya. Maka, beliau memberi julukan kepadanya yaitu "Anak muda yang cakap".
Setelah Rasulullah saw. wafat, ia senantiasa ingat apa yang pernah ia alami selama bergaul dengan Nabi. Apabila membaca Alquran, dia sampai menangis. Demikian rasa takwa dan takutnya kepada Allah SWT.
Dengan keakraban Abdullah bin Umar dengan Nabi, menyebabkan dapat menghayati ajaran yang terkandung di dalamnya.
Abdullah bin Umar pernah menjadi guru. Murid-muridnya datang dari berbagai tempat untuk belajar dan mendapat bimbingannya.
Mencontoh sifat-sifat Nabi Muhammad saw. seperti cara memakai pakaian, makan, minum, dan lain-lain. Dengan dasar inilah, ia dapat digolongkan seorang yang berjiwa besar. Dia disegani dan dihormati.
Ketika wafatnya Utsman terjadi huru-hara. Para sahabat menginginkan Abdullah bin Umar menduduki jabatan khalifah, namun Abdullah bin Umar tidak menerima jabatan yang dianggapnya besar itu. Abdullah bin Umar ingin memperbanyak amal ibadah kepada Allah. Muawiyah pernah berpesan kepada anaknya, Yazid, "Abdullah bin Umar memang terlalu sibuk dengan amaliah dan ibadah kepada Allah SWT, sehingga dia tidak mau menerima tawaran menjadi khalifah itu."
Mengerjakan salat malam tidak pernah lupa. Kain sajadah untuk sujud tetap terbentang dekat tempat tidurnya. Sebelum tidur, beliau salat terlebih dulu. Sejenak tidur, bangun lagi untuk mengambil air wudu. Kemudian salat beberapa rakaat. Hampir setiap malamnya tidak kurang dari empat atau lima rakaat.
Abdullah bin Umar wafat pada tahun 72 Hijriah, tepat pada usia 84 tahun.
Sumber: 1001 Kisah-Kisah Nyata, Achmad Sunarto.

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Kisah Sahabat Ibnu Mas'ud Radhiallahu'anhu

Dia adalah seorang sahabat Nabi SAW yang paling merdu suaranya ketika membaca Al Qur’an. Seorang yang alim, faqih, cerdas dan terpelajar dan seseorang yang selalu menyiapkan siwak dan sandal Rasulullah SAW. Sering juga dia membentangkan kain untuk hijab bila Rasulullah SAW sedang buang hajat dan mandi atau menyiapkan air untuk wudhu kekasihnya itu. Dialah Abdullah Ibnu Mas’ud. Suatu hari beliau SAW berkata kepadanya : “Bacakanlah kepadaku Al-Quran”, Abdullah bin Mas’ud berkata : saya membacakan Al-Quran atasmu sementara Al-Quran turun kepadamu ? Beliau SAW bersabda : “Aku sangat senang mendengar ayat Al-Quran dari selainku”, maka beliaupun membaca surat An-Nisa, maka Rasulullah SAW pun menangis dan berkata kepadanya : Cukuplah sampai disitu !” (HR Bukhari).
Abdullah Ibnu Mas’ud r.a juga merupakan sahabat yang paling banyak dalam menghafal Al Quran dengan kualitas suara yang sangat merdu. Karena itulah Rasulullah saw  pernah bersabda : “Mintalah kalian akan bacaan Al-Quran pada empat sahabat : Abdullah bin Mas’ud, Salim maula Hudzaifah, Ubay bin Ka’ab dan Mu’adz bin Jabal”. (HR. Bukhari).
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menyuruh Abdullah bin Mas’ud memanjat sebuah pohon untuk memetik buahnya, ketika para sahabat melihat betis kakinya mereka tertawa, maka Rasulullah saw bersabda : “Apa yang kalian tertawakan? sungguh kaki Abdullah bin Mas’ud lebih berat timbangannya pada hari kiamat dari siapapun”. (HR. Ahmad, Ibnu Sa’ad dan Abu Na’im)
Mengenai kepahamannya dalam hal seluk beluk Al Qur’an Abdullah bin Mas’ud r.a pernah berkata “ Saya mendapatkan dari lisan Rasulullah SAW tujuhpuluh puluh surat, sungguh aku lebih faham tentang kitabullah dari sahabat lainnya padahal aku tidak lebih baik dari mereka, dan tidak ada dalam kitabullah baik berupa surat ataupun ayat kecuali aku tahu dimana diturunkan dan kapan diturunkan”
Masa kecil Abdullah Ibnu Mas’ud dihabiskan dengan mengembalakan kambing milik tuannya Uqbah bin Mu’ith. Saat mengembalakan kambing inilah ia pertama kali bertemu dengan Rasulullah SAW yang waktu itu ditemani oleh Abu Bakar As Shiddiq. Pertemuan waktu itu begitu berkesan karena Rasulullah SAW sempat menunjukkan mukjizatnya dengan mengusap usap puting kambing yang mandul dan tidak pernah menghasilkan susu dan kemudian dari kambing betina yang mandul itu menghasilkan air susu yang segar dan banyak. Abdullah bin Mas’ud r.a terpesona dengan kejadian tersebut dan semakin kagum dengan ketinggian akhlak Rasulullah SAW yang begitu indah.
Abdullah bin Mas’ud pun masuk islam dan termasuk dalam golongan yang awal awal masuk Islam. Abdullah bin Mas’ud r.a sangat tertarik dengan bahasa Al Qur’an dan dia belajar sungguh sungguh untuk mendalaminya. Kalau dulu dia dianggap sebelah mata oleh penduduk Mekkah karena seorang budak kini dia menjadi pendidik bagi masyarakat Mekkah bila mereka hendak belajar Al Qur’an. Sungguh Allah SWT akan meninggikan kedudukan seseorang karena Al Qur’an dan akan merendahkan kedudukan seseorang juga dengan Al Qur’an.
Abdullah bin Mas’ud juga seorang ahli hikmah, pernah suatu hari dia memberi nasihatnya  “Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian taat dan selalu berada dalam jamaah, karena yang demikian adalah tali Allah yang telah diperintahkan, dan sesungguhnya sesuatu yang kalian tidak sukai dalam berjamaah lebih baik daripada sesuatu yang kalian cintai dalam berpecah belah”.
Saat umur 60 tahun Sahabat yang mulia ini menghembuskan nafas terakhirnya dengan meninggalkan sembilan anak perempuan. Disaat sakaratul maut Amirul Mukmini Utsman bin Affan datang menengoknya dan menawarkan sebagian harta Khalifah untuk anak anak perempuannya, tapi Abdullah Ibnu mas’ud menolaknya dan berkata “Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa yang membaca surat al-waqiah maka tidak menimpa dirinya kekurangan selamanya”. (Ibnu Asakir).
Beliau beristirahat untuk selama lamanya bersama sahabat sahabat yang lain di pemakaman Baqi.

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Kisah Sahabat Ibnu Abbas Radiallahu'anhu, Sang Ulama Yang Cerdas

Kisah Abdullah Bin Abbas, Sang Ulama Yang Cerdas
Ibnu Abbas adalah seorang yang di waktu kecil telah mendapat kerangka kepahlawanan dan prinsip-prinsip kehidupan dari Rasulullah saw.
Kendati kemudian ia ditinggal wafat Rasulullah masih dalam usia belasan tahun, Ibnu Abbas toh mampu berkembang menjadi insan pilihan. Dan dengan keteguhan iman dan kekuatan akhlaq serta melimpahnya ilmunya, Ibnu Abbas mencapai kedudukan tinggi di lingkungan tokoh-tokoh sekeliling Rasulullah.
Ia adalah putera Abbas bin Abdul Mutalib bin Hasyim, paman Rasulullah saw. Dari kecilnya, Ibnu Abbas telah mengetahui jalan hidup yang akan ditempuhnya, dan ia lebih mengetahuinya lagi ketika pada suatu hari Rasulullah menariknya ke dekatnya selagi ia masih kecil.
Sambil menepuk-nepuk bahunya Rasulullah mendoakannya, "Ya Allah, berilah ia ilmu agama yang mendalam dan ajarkanlah kepadanya tawil."


Kemudian berturut-turut pula datangnya kesempatan di mana Rasulullah mengulang-ngulang doa tadi bagi Abdullah bin Abbas sebagai saudara sepupunya itu. Dan ketika itu ia mengertilah bahwa ia diciptakan untuk ilmu dan pengetahuan.
Sementara persiapan otaknya mendorongnya pula dengan kuat untuk menempuh jalan ini. Ketika Rasulullah wafat umurnya belum lagi lebih tiga belas tahun, tetapi dari kecil tak pernah satu hari pun lewat, tanpa ia menghadiri majelis Rasulullah dan menghafalkan apa yang diucapkan.
Tekun menuntut ilmu
Dan setelah kepergian Rasulullah ke Rafiqul Ala, Ibnu Abbas mempelajari sungguh-sungguh dari sahabat-sahabat Rasul yang pertama apa-apa yang luput didengar dan dipelajarinya dari Rasulullah sendiri. Suatu tanda tanya (rasa ingin tahu) terpatri dalam pribadinya.
Maka setiap kedengaran olehnya seseorang yang mengetahui suatu ilmu atau menghafalkan hadits, segeralah ia menemuinya dan belajar kepadanya. Dan otaknya yang encer dan tidak mau puas itu, mendorongnya untuk meneliti apa yang didengarnya. Hingga tidak saja ia menumpahkan perhatian terhadap pengumpulan ilmu pengetahuan semata, tapi juga untuk meneliti dan menyelidiki sumber-sumbernya.
Pernah ia menceritakan pengalamannya, "Pernah aku bertanya kepada tiga puluh orang sahabat Rasul mengenai satu masalah." Dan bagaimana keinginannya yang amat besar untuk mendapatkan sesuatu ilmu, digambarkan sebagai berikut "Tatkala Rasulullah wafat, kukatakan kepada salah seorang pemuda Anshar: "Marilah kita bertanya kepada sahabat Rasulullah. Sekarang ini mereka hampir semuanya sedang berkumpul?"
Jawab pemuda Anshar itu, "Aneh sekali kamu ini, hai Ibnu Abbas! Apakah kamu kira orang-orang akan membutuhkanmu, padahal di kalangan mereka sebagai kau lihat banyak terdapat sahabat Rasulullah?" Demikianlah mereka tak mau di ajak, tetapi aku tetap pergi bertanya kepada sahabat-sahabat Rasulullah.
"Pernah aku mendapatkan satu hadits dari seseorang, dengan cara kudatangi rumahnya. Saat itu ia kebetulah sedang tidur siang. Kubentangkan kainku di muka pintunya, lalu duduk menunggu, sementara angin menerbangkan debu kepadaku, sampai akhirnya ia bangun dan keluar mendapatiku. Maka katanya: "Hai hai saudara sepupu Rasulullah, apa maksud kedatanganmu? Kenapa tidak kamu suruh saja orang kepadaku agar aku datang kepadamu?" "Tidak!" ujarku, "bahkan akulah yang harus datang mengunjungi anda!" Kemudian kutanyakan sebuah hadits dan aku belajar daripadanya!"
Pemuda Abbas yang agung ini bertanya dan bertanya terus. Lalu dicarinya jawaban dengan teliti, dan dikajinya dengan seksama dan dianalisanya dengan fikiran yang brilian. Dari hari ke hari pengetahuan dan ilmu yang dimilikinya berkembang dan tumbuh. Hingga dalam usianya yang muda belia telah cukup dimilikinya hikmat dari orang-orang tua, dan disadapnya ketenangan dan kebersihan pikiran mereka, sampai-sampai Amirul muminin Umar bin Khaththab ra menjadikannya kawan bermusyawarah pada setiap urusan penting.
Pada suatu hari ditanyakan kepadanya "Bagaimana Anda mendapatkan ilmu ini?" Jawabnya, "Dengan lidah yang gemar bertanya dan akal yang suka berfikir!"
Maka dengan lidahnya yang selalu bertanya dan fikirannya yang tak jemu-jemunya meneliti, serta dengan kerendahan hati dan kepandaiannya bergaul, jadilah Ibnu Abbas sebagai manusia pilihan.
Sahabat Saad bin Abi Waqqas melukiskannya begini:

"Tak seorangpun yang kutemui lebih cepat mengerti, lebih tajam berfikir dan lebih banyak dapat menyerap ilmu dan lebih luas sifat santunnya dari Ibnu Abbas! Dan sungguh, kulihat Umar memanggilnya dalam urusan-urusan pelik. Padahal sekelilingnya terdapat peserta Badar dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Maka tampillah Ibnu Abbas menyampaikan pendapatnya, dan Umar pun tak hendak melampaui apa katanya!"
Seorang muslim penduduk Bashrah (Ibnu Abbas pernah menjadi Gubernur di sana, diangkat oleh Ali) melukiskannya pula sebagai berikut: "Ia mengambil tiga perkara dan meninggalkan tiga perkara; menarik hati pendengar apabila ia berbicara, memperhatikan setiap ucapan pembicara, memilih yang teringan apabila memutuskan perkara dan menjauhi sifat mengambil muka, menjauhi orang-orang yang rendah budi, menjauhi setiap perbuatan dosa.
Di samping ingatannya yang kuat bahkan luar biasa, Ibnu Abbas memiliki pula kecerdasan dan kepintaran istimewa. Alasan yang dikemukakannya bagai cahaya matahari, menembus kalbu menghidupkan iman.

Dalam percakapan atau dialog, tidak saja membuat lawannya terdiam, mengerti dan menerima alasan yang dikemukakannya, tetapi menyebabkannya diam terpesona, karena manisnya susunan kata dan keahliannya berbicara.
Diplomat Imam Ali 
Ibnu Abbas telah lama ditakuti oleh kaum Khawarij karena logikanya yang tepat dan tajam. Pada suatu hari ia diutus oleh Imam Ali kepada sekelompok besar dari mereka. Maka terjadilah percakapan yang mempesona, di mana Ibnu Abbas mengarahkan pembicaraan serta menyodorkan alasan dengan cara yang menakjubkan:

Tanya Ibnu Abbas, "Hal-hal apakah yang menyebabkan tuan-tuan menaruh dendam terhadap Ali?" Ujar mereka, "Ada tiga hal yang menyebabkan kebencian kami padanya. Pertama dalam agama Allah ia bertahkim kepada manusia, padahal Allah berfirman "Tak ada hukum kecuali bagi Allah!"
Kedua, ia berperang tetapi tidak menawan pihak musuh dan tidak pula mengambil harta rampasan. Seandainya pihak lawan itu orang-orang kafir, berarti harta mereka itu halal. Sebaiknya bila mereka orang-orang beriman maka haramlah darahnya!"
Dan ketiga, waktu bertahkim, ia rela menanggalkan sifat Amirul Muminin dari dirinya demi mengabulkan tuntutan lawannya. Maka jika ia sudah tidak jadi amir atau kepala bagi orang-orang mukmin lagi, berarti ia kepala bagi orang-orang kafir!
Lamunan-lamunan mereka itu dipatahkan oleh Ibnu Abbas, katanya, "Mengenai perkataan tuan-tuan bahwa ia bertahkim kepada manusia dalam agama Allah, apa salahnya? Bukankah Allah telah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian membunuh binatang buruan, sewaktu kalian dalam ihram! Barang siapa di antara kalian yang membunuhnya dengan sengaja, maka hendaklah ia membayar denda berupa binatang ternak yang sebanding dengan hewan yang dibunuhnya itu, yang untuk menetapkannya diputuskan oleh dua orang yang adil di antara kalian sebagai hakim!" (QS.Al-Maidah: 95)
"Nah, atas nama Allah cobalah jawab: Manakah yang lebih penting, bertahkim kepada manusia demi menjaga darah kaum muslimin, ataukah bertahkim kepada mereka mengenai seekor kelinci yang harganya seperempat dirham?"Para pemimpin Khawarij itu tertegun menghadapi logika tajam dan tuntas itu. Kemudian Ibnu Abbas melanjutkan bantahannya, "Tentang ucapan tuan-tuan bahwa ia perang tetapi tidak melakukan penawanan dan merebut harta rampasan, apakah tuan-tuan menghendaki agar ia mengambil Aisyah istri Rasulullah dan Ummul Muminin itu sebagai tawanan, dan pakaian berkabungnya sebagai barang rampasan?"
Di sini wajah orang-orang itu jadi merah padam karena malu, lalu menutupi muka mereka dengan tangan. Sementara Ibnu Abbas beralih kepada soal yang ke tiga, "Adapun ucapan tuan-tuan bahwa ia rela menanggalkan sifat Amirul Muminin dari dirinya sampai selesainya tahkim, maka dengarlah oleh tuan-tuan apa yang dilakukan oleh Rasulullah di hari Hudaibiyah, yakni ketika ia mengimlakkan surat perjanjian yang telah tercapai antaranya dengan orang-orang Quraisy. Katanya kepada penulis: "Tulislah! Inilah yang telah disetujui oleh Muhammad Rasulullah" Tiba-tiba utusan Quraisy menyela, "Demi Allah, seandainya kami mengakuimu sebagai Rasulullah, tentu kami tidak menghalangimu ke Baitullah dan tidak pula akan memerangimu! Maka tulislah: "Inilah yang telah disetujui oleh Muhammad bin Abdullah!" Kata Rasulullah kepada mereka, "Demi Allah, sesungguhnya saya ini Rasulullah walaupun kamu tidak hendak mengakuinya!" Lalu kepada penulis surat itu diperintahkan, "Tulislah apa yang mereka kehendaki! Tulis! Inilah yang telah disetujui oleh Muhammad bin Abdullah!"
Demikianlah dengan cara menarik dan menakjubkan berlangsung tanya jawab antara Ibnu Abbas dan golongan Khawarij. Belum lagi tukar pikiran selesai, dua puluh ribu orang di antara mereka bangkit serentak, menyatakan kepuasan mereka terhadap keterangan-keterangan Ibnu Abbas dan sekaligus memaklumkan penarikan diri mereka dari memusuhi Imam Ali!"
Ibnu Abbas tidak saja memiliki kekayaan besar berupa ilmu pengetahuan semata, tapi ia memiliki pula kekayaan yang lebih besar lagi. Yakni etika ilmu serta akhlaq para ulama. Dalam kedermawanan dan sifat kepemurahannya, ia bagaikan Imam dengan panji-panjinya.
Disamping itu ia seorang yang berhati suci dan berjiwa bersih, tidak menaruh dendam atau kebencian kepada siapa juga. Keinginannya yang tak pernah menjadi kenyang ialah harapannya agar setiap orang, baik yang dikenal atau tidak, beroleh kebaikan.
"Setiap aku mengetahui suatu ayat dari kitabullah, aku berharap kiranya semua manusia mengetahui seperti apa yang kuketahui ini. Dan setiap aku mendengar seorang hakim di antara hakim-hakim Islam melaksanakan keadilan dan memutuskan sesuatu perkara dengan adil maka aku merasa gembira dan turut mendoakannya, padahal tak ada hubungan perkara antara aku dengannya. Dan setiap aku mendengar turunnya hujan yang menimpa bumi kaum muslimin, aku merasa berbahagia, padahal tidak seekorpun binatang ternakku yang digembalakan di bumi tersebut!" Demikian kata Ibnu Abbas perihal dirinya.· (Hidayatullah)
Abdullah Bin Abbas
Beliau adalah anak laki-laki dari paman Rasulullah Saw, yaitu Abbas bin Abdul Muthalib Syaibah bin Hasyim. Namanya adalah Amr bin Abdul Manaf Bin Qoshay bin Kilab bin Murrah bin Kab bin Luay bin Ghalib bin Fihar al-Quraisyi al-Hasyimi al-Makki al-Amir. Beliau lahir di rumah Bani Hasyim pada th 3 sebelum hijrahnya Rasulullah Saw, dari seorang Ibu yang bernama Ummul Fadhl Lubabah binti Harits bin Hazn bin Bujair al-Hilaliyyah bin Hilal bin Amr. Ibnu Abbas dikaruniai anak yang paling besar bernama Abbas sehingga beliau juga dijuluki Abu Abbas sebagai kuniyahnya.

Ilmu dan kecerdasan
Keilmuannya yang dalam membuatnya banyak menyandang berbagai julukan dari orang-orang yang mengenalnya. Misalnya, Hibrul Ummah yang berarti pemimpin umat, Faqihul Ashr -orang yang paling pandai memahami agama dimasanya. Imam Tafsir, kemudian al-Bahr yang berarti lautan, hal ini karena beliau menguasai ilmu fiqih, tafsir dan tawil Quran. Dan masih banyak lagi julukan yang menghinggapi dirinya. Adapun yang paling menonjol dari beliau adalah dibidang tafsir, dan termasuk sahabat yang lebih pandai dalam bidang ini.

Keistimewaan yang dimiliki Ibnu abbas, tentunya tidak dapat terlepas dari doa Rasulullah Saw. Sebagaimana yang di ungkapkan sahabat Umar kepada Ibnu abbas, "Sesungguhnya suatu hari kami melihat Rasulullah Saw mendoakanmu kemudian mengusap kepalamu lantas berdoa, "Ya Allah faqihkan ia dalam masalah agama dan berilah ia pengetahuan dalam masalah tafsir". Maka tidak mengherankan, jika banyak para sahabat yang menimba ilmu darinya. Dan jawaban-jawaban yang diberikan, selalu merujuk dari al-Quran, jika ia mendapatinya. Apabila tidak ditemukan didalam kitabullah beliau menjawab sesuai dengan sabda Rasulullah Saw, jika tidak mendapati al-Quran dan as-Sunnah, maka beliau pun mengutarakannya. Dan jika tidak ditemukan dalam dua rujukan ini, beliau merujuk pada perkatan sahabat Abu Bakar ataupun Umar, jika semua itu tidak ditemukan maka beliau berijtihad.
Ibnu Abbas tidak saja memiliki kekayaan besar berupa ilmu pengetahuan semata. Namun beliau memiliki yang lebih daripada itu, yaitu etika ilmu serta akhlak yang luhur. Beliau juga seorang yang berhati suci dan berjiwa bersih, tidak menaruh dendam kebencian kepada siapapun juga. Salah satu kelebihan yang dimiliki sebagaimana telah beliau tuturkan dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas ra berkata, "Umar r.a, memasukkan saya dalam pasukan perang badar yang terdiri dari orang-orang tua, seakan-akan saya disejajarkan dengan mereka, kemudian ada seorang yang bertanya, "Kenapa pemuda ini dimasukkan dalam kelompok kita padahal kita juga mempunyai anak yang sebaya dengannya?". Umar menjawab, "Itu menurut pendapat anda sekalian".
Pada suatu hari Umar memanggil saya, dan saya datang bersama-sama dengan para sahabat lain, serta saya tahu bahwa umar memanggil saya hari itu adalah untuk menunjukkan kelebihan saya kepada mereka, kemudian umar berkata, "Apakah komentar anda terhadap firman Allah: "Apabila telah datang kemenangan dan pertolongan dari Allah?"(surat an-Nashr). Salah seorang diantara mereka menjawab, "Kami diperintah untuk memuji dan memohon ampunan kepada Allah bila kita mendapat pertolongan dan kemenangan". Para sahabat yang lain terdiam semuanya, lantas Umar bertanya kepada saya, "Apakah komentarmu juga seperti itu wahai Ibnu Abbas?" Aku menjawab, "Tidak" Umar bertanya lagi, "Lalu bagaimana komentarmu?" Saya menjawab, "Itu adalah saat kewafatan Rasulullah Saw yang diberitahukan oleh Allah kepadanya." Allah berfirman; "Apabila telah datang pertolongan dan kemenangan dari Allah, itu adalah suatu isyarat tanda dekatnya ajalmu wahai Muhammad, maka sucikanlah dengan memuji Rabbmu dan memohonlah ampunan kepada-Nya, karena Dia adalah Dzat yang Maha Penerima Taubat" Kemudian Umar berkata, "Saya tidak tahu mengenai kandungan ayat ini melebihi apa yang kamu katakan" (HR Bukhari).
Selang beberapa bulan kemudian, benarlah seperti yang dikatakan Ibnu Abbas, Rasulullah Saw berpulang kerahmatullah. Ini adalah satu bukti kecerdasan yang dimiliki Ibnu Abbas dalam bidang tafsir, dan beliau juga seorang yang berfikiran sehat dan teguh memegang amanat.
Berpulang ke Rahmatullah.
Telah menjadi sunatullah, setiap insan tak dapat melepas diri dari ujian dan cobaan. Tak terkecuali Ibnu Abbas, dalam menikmati usia udzurnya, beliau mendapat cobaan dari Dzat yang Maha Kuasa, berupa lemah pandangan dan kedua penglihatannya.

Saat tertimpa musibah ini, datanglah sekelompok orang dari penduduk Thaif menghadap Ibnu Abbas, sambil membawa Ilmu buah karya beliau, seraya meminta agar beliau membacakannya. Permintaan itu menjadikan Ibnu Abbas bimbang. Lantas beliau berkata, "Sesungguhnya aku bimbang lantaran musibahku ini. Maka barangsiapa yang memiliki ilmu dariku, maka hendaknya ia bacakan dihadapanku. Sesungguhnya pengakuanku seperti bacaanku sendiri". Kemudian sekelompok orang itupun membacakan buah karya itu di hadapan beliau.
Pada th 78 H, Ibnu Abbas wafat di Thaif dalam usia 81 th. Yang menshalati beliau dan sekaligus menjadi Imam, adalah Muhammad bin Hunaifah, beliau pula yang memasukkan ke ssdalam kuburnya.
Disebutkan pula dalam Siyar al-Alam an-Nubala. Hadits yang diriwayatkan Thabrani menerangkan, bahwa Ibnu Jubair menceritakan, saat Ibnu Abbas wafat di Thaif, kami menyaksikan jenazahnya, maka tiba-tiba kami melihat burung putih datang yang tidak diketahui bentuk dan wujudnya. Kemudian masuk kedalam keranda mayat Ibnu Abbas. Kami memandang keranda itu dan berfikir apakah burung tersebut akan keluar, ternyata burung tersebut tidak diketahui keluarnya dari keranda mayat itu. Dan saat mayat telah dimakamkan tiba-tiba ditepi kuburan Ibnu Abbas terdengar suara bacaan ayat al-Quran surat al-Fajr 27 -30.
"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku" (QS al-Fajr 27-30).
Suara itu tidak diketahui siapakah yang membacanya?wallahu Alam.

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Saturday 9 August 2014

Makan Berjamaah Ala Santri

Makan bersama dan makan sendiri-sendiri terasa berbeda kenikmatannya, makan bersama/berjama'ah rasanya lebih nikmat dan insyaAllah lebih barokah daripada makan sendiri-sendiri. Bahkan makan berjamaah merupakan sunnah Rasulullah dan tentu akan berpahala jika dilaksanakan. Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam bersabda :

"فَاجْتَمِعُوْا عَلَى طَعَامِكُمْ، فَاذْكُرُوْا اسْمَ اللهَ عَلَيْهِ! يُبَارَكْ لَكُمْ فِيْهِ." 



“Berkumpullah kalian ketika makan dan sebutlah Nama Allah Subhanahu wa Ta’ala padanya, maka makanan kalian akan diberkahi.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya - IV/138. Kitaabul Ath’imah bab Fii Ijtimaa’ ‘alath Tha’aam, Ibnu Majah dalam Sunannya - II/1093. Kitaabul Ath’imah bab al-Ijtimaa’ ‘alath Tha’aam, Imam Ahmad dalam Musnadnya - III/501, Ibnu Hibban dalam Shahihnya - VII/317. Kitaabul Ath’imah, Dzikrul Amri ‘alal Ijtimaa’ ‘alath Tha’aam, Rajaa-al Barakah fil Ijtimaa’ ‘Alaih.)


Kemudian adab makan hendaklah makan dengan menggunakan tangan kanan dari dimulai dari sisinya dulu jangan langsung tengah, Dan termasuk diantara sunnah nabi 'alaihi shallatu wasallam apabila seorang makan, maka janganlah dia makan mengambil bagian tengahnya. Namun henaknya dia mengambil bagian pinggirnya. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ibnu Abbas radhiyallahu ta'ala anhuma bahwa nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan:


الْبَرَكَةُ تَنْزِلُ وَسَطَ الطَّعَامِ فَكُلُوا مِنْ حَافَتَيْهِ وَلَا تَأْكُلُوا مِنْ وَسَطِهِ

“Berkah itu turun di tengah-tengah makanan, maka mulailah makan dari pinggirnya dan janganlah mulai makan dari tengahnya.” (HR Abu Dawud no. 3772, Ahmad, 2435, Ibnu Majah, 3277 dan Tirmidzi, 1805. Imam Tirmidzi mengatakan, “Hadits ini hasan shahih.”)

Demikian pula hadits nabi shallallahu 'alaihi wasallam tatkala beliau mengatakan kepada Umar bin Abu Salamah:


يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ

“Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022)

Sederhana tapi Ni'mat
makanan sederhana

ngarujak bareng

Makan Besar Santri

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Friday 8 August 2014

Apa Itu Polyglot ?

Polyglot menurut kamus ini mempunyai arti :

adjective

  1. having a command of many languages
  2. written in, composed of, or containing many languages

noun

  1. a person with a command of many languages
  2. a book, esp a Bible, containing several versions of the same text written in various languages
  3. a mixture or confusion of languages 

Arti sederhana dari polyglot adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan banyak bahasa dan ia menguasai dan mampu berkomunikasi menggunakannya. Banyak contoh orang yang mampu menguasai banyak bahasa dan secara natural sebenarnya manusia mampu menuasai berbagai bahasa itu, seseorang yang sangat antusias dan senang mengusai banyak bahasa bahkan menjadikannya sebagai hobi bisa disebut hyperpolyglot. Contohnya seorang pemuda Amerika Tim Doner yang menguasai lebih dari 20 bahasa pada umur belasan tahun, dari Indonesia juga ada Gayatri Wailissa yang menguasai belasan bahasa pada usia remaja. Saksikan video mereka dibawah ini :






BACA SELENGKAPNYA>>>>

Situs Kumpulan Do'a Bagi Seorang Muslim

Bagi Saudara-saudari muslim dimanapun berada, jika ingin mengetahui do'a apa saja yang dianjurkan dalam harian kita dan aktifitas kita sehari-hari ada sebuah situs yang cukup bagus dan cukup lengkap berisi doa-doa nama situsnya www.doamuslim.com, www.kumpulandoadoa.com atau klik disini dan disini.

Deskripsi situs : DoaMuslim.com adalah kumpulan doa seperti doa sholat, doa-doa harian doa nabi DLL.kami menghadirkan doa - doa khusus untuk pemeluk agama islam, DoaMuslim.com ditulis menggunakan bahasa arab,bahasa Indonesia serta arti doa tersebut.Dengan mengambil dari berbagai sumber seperti Buku-Buku Islam,Buku Doa Anak Saleh,Wikipedia DLL DoaMuslim.com berharap semoga bermanfaat bagi Umat Islam semua Amin Yarobal Alamin.

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Do'a Pagi dan Sore Hari

Sebenarnya inti dari doa di pagi hari ini adalah bersyukur kepada Allah Swt atas segala anugrah dan ni'mat-Nya kepada kita.Berikut ini bacaan doa di pagi hari, semoga bermanfaat.

Bacaan Do'a Di Pagi Hari
أللهم بك أصبحنا وبك أمسينا وبك نحيا وبك نموت وإليك النشور

Bacaan Doa Di Pagi Hari Dalam Huruf Latin

Allahumma bika ash-bah-naa wa bika amsainaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur 

Terjemahan Doa Di Pagi Hari 

"Ya Allah, karena-Mu kami berada di pagi hari, karena-Mu pula kami berada di pagi hari, karena-Mu kami hidup, karena-Mu pula kami mati, dan kepada-Mu tempat berkumpul."

Bacaan Doa Sore Hari

أللهم بك أمسينا وبك أصبحنا وبك نحيا و بك نموت و إليك المصير

Bacaan Doa Sore Hari dalam Huruf Latin

Allohumma bika amsainaa wa bika ash-bah-naa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikal mashiir 
Terjemahan Doa di Saat Sore Hari 

"Ya Allah, karena-Mu kami berada di sore hari, karena-Mu pula kami berada di pagi hari, karena-Mu kami hidup, karena-Mu pula kami mati, dan kepada-Mu tempat kembali"

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Do'a Masuk dan Keluar Rumah

Doa Masuk Rumah dan Artinya
Berikut ini bacaan doa masuk rumah dan terjemahannya:
اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ اْلمَوْلَجِ. وَخَيْرَ اْلمَخْرَجِ. بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا, وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا. وَعَلَى اللَّهِ رَبَّنَا تَوَكَّلْنَا

Allohumma inni as'aluka khoirol maulaji, wa khoirol makhroj. Bismillahi walajnaa, wa bismillahi khorojna. Wa'alallohi robbinaa tawakkalnaa.

Artinya:
"Ya Alloh. Aku mohon padaMu sebaik-baik pintu masuk dan sebaik-baik pintu keluar. Dengan menyebut namaMu kami masuk dan dengan menyebut nama-Mu kami keluar dan kepadaMu kuserahkan segalanya."



Doa Keluar Rumah dan Artinya

Ketika akan keluar rumah dengan tujuan yang baik, misalnya silaturahmi ke saudara, berangkat kerja, sekolah atau berangkat ke mesjid, maka hendaklah kita membaca doa terlebih dahulu. Dan juga langkah kaki dibiasakan untuk mendahulukan kaki kanan.

Berikut bacaan doa ketika akan keluar rumah:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

بِسْمِ اللهِ تَوَ كَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

bismillaahi tawakkaltu ‘alalloohi laa haula walaa quwwata illaa bil laahi

Artinya :

“Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya upaya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah.“

BACA SELENGKAPNYA>>>>
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...