Mengapa Sahih Bukhari dan Shahih Muslim kitab paling Shahih setelah Al-Qur'an ?
Dr. Iman Musthofa Al-Bugho menjawab:
Saudara yang terhormat, mengapa kita menganggap Shahih Bukhari dan shahih Muslim kitab paling shahih setelah Al-Quran .. ?
Apakah karena Bukhari banyak hafalannya dan membuktikan (konservasi) hadits-haditsnya selama 16 tahun dan sangat sulit (persyaratannya) dalam penerimaan rowi (orang yg meriwayatkan hadits), seperti itu pula dilakukan Imam Muslim untuk sahih Muslim, menulis Shahih-nya dalam 15 tahun, dan mereka berpergian dari satu negara ke negara lain untuk memverifikasi (membuktikan kebenaran) dan audit (memperdalam suatu hadits) dan dan dan …
dan kemudian Imam Bukhori dan Imam Muslim berkata: Kami tidak meletakan dalam buku kami kecuali sahih (benar) ??
Apakah mereka benar-benar begitu, dan mengatakannya, sehingga kita menganggap Bukhari dan Muslim kitab paling Shahih?
Jawabannya adalah TIDAK..
Tetapi karena para ulama saat itu, dan masyarakat yang khusus ahli dalam hal hadits ini: menguji, memeriksa, menggali, mengkritik sehingga jelas kepada mereka bahwa apa yang ada di Al-Bukhari dan Muslim adalah shahih (benar) .. Ini pemeriksaan lanjutan dan pemeriksaan lebih dari satu abad dan dua abad, tiga abad dan lebih… dan kemudian mereka menulis dan melakukan pengawasan ketat dan pemeriksaan, dengan semangat banyak orang di waktu untuk mencari celah lubang di Al-Bukhari dan Muslim namun mereka tidak menemukan .. telah jelas bagi mereka ... Tampaklah untuk semua orang yang ahli dalam ilmu hadits : bahwa apa yang ada di Al-Bukhari dan Muslim adalah benar ..
Untuk sebuah contoh:
Jika seorang dokter dari Jerman menemukan obat untuk sebuah penyakit: Apakah kita langsung menjadikan obat itu sebagai resep bagi yang sakit ? Jawaban: Tidak, karena kehidupan orang-orang tidak bisa mengandalkan kata-kata seseorang untuk mengobati hanya mengandalkan keterampilan saja, begitupun agama, jika manusia tidak bermai-main, maka tidak mungkin mengambil begitu saja kata-kata Al-Bukhari, tidak peduli berapa banyak pengetahuan Imam Bukhori.
Tapi, Jika dokter-dokter dan para ahli dari Jerman juga menemukan obat itu dan telah mempelajari eksperimen penemunya jelaslah bagi mereka bahwa kata-katanya benar, begitu pula para ahli dari Perancis dan kemudian Inggris dan kemudian Amerika Cina Mesir, India .... dan semua orang yang mengkhususkan diri dalam penyakit ini: mereka menemukan dan mengikuti penemuan dan eksperimen yang sama dengan peneliti Jerman, setelah mereka memeriksanya jelas bahwa apa yang dikatakan peneliti dokter Jerman adalah benar, apakah kita tidak sampai kedudukan yakin (meyakini) dan pasti bahwa penemuan ini benar? (tentu samapai pada derajat yakin)
Cerita yang sama seperti kasus dokter diatas, mereka (yang mengkhususkan diri dlm hadits) di era Bukhari dan era setelahnya, lebih dari satu abad dan dua abad dan tiga abad dan lebih dari itu, semua dari mereka .. Semua dari mereka .. Jelas bagi mereka bahwa sebenarnya hadits-hadits dari Bukhari, Muslim adalah benar ..
Tidakah kita sekarang memiliki keyakinan bahwa hadits-hadits Bukhari dan Muslim: kalimat kebenaran (shahih), dan tidakah dihasilkan sebuah keyakinan bahwa hadits yang ada dalam kedua kitab itu shahih ?
barangsiapa mengingkari ini maka ia mengingkari kebenaran yang telah terbukti, jika menginkari keshahihan semuanya : Kafr karena ia menolak sesuatu yg yakin, dan menyangkal keshahihan salah satu dari haditsnya maka ia fasiq karena ia membantah lisensi hampir kepastian ..
apa itu kafir ? kafir adalah menutupi/membenamkan kebenaran.
damaskus 2012
Artikel Terkait