Monday, 23 February 2015

Pendaftaran Beasiswa S1 S2 S3 Turki Dibuka


Applications for Undergraduate and Postgraduate Programmes Türkiye Scholarships Will Start by February 25th.


The application to Türkiye Scholarships programmes is online and totally free process.



Candidates can apply only one scholarship programme in accordance with their educational background and academic goals.



Türkiye Scholarships include both scholarship and university placement at the same time. Applicants will be placed in a university and programme among their preferences specified in the online application form.

Most programmes in Turkish universities are instructed in Turkish. However, some departments and universities offer programmes in English or French. The candidates who want to study in these languages need to have an internationally recognized certificate to prove their language proficiency. Also, most of these foreign language programmes may ask international admission test scores such as GRE, GMAT etc. Candidates can check the language of instruction while selecting the programmes.

All Türkiye Scholarships winners who do not have C1 Level Certificate for Turkish Proficiency (including those who are placed into English or French-taught programmes) must attend 1-year Turkish Preparatory Course.

Art and Sport Scholarship Programmes, available for the first time this year, is specifically designed to encourage the skilled international students in the fields of art and sport to study at undergraduate, master or PhD (proficieny in art) degree levels in the prestigious Turkish universities with opportunities of Türkiye Scholarships. Applicants selected to be funded take one-year Turkish Language Course covered by scholarship. Subsequently, they have to receive an acceptance from the relevant faculties of Turkish universities. Applicants are expected to have documents (offical certificate, portfolio, etc.) to prove their success in the field they apply for.
Details:

Türkiye Bursları Lisans ve Lisansüstü Düzeylerde Başvurular 25 Şubat'ta Başlıyor. 

Türkiye Bursları başvuruları online olarak yapılmakta ve ücretsizdir.

Adaylar, geçmiş eğitimleri ve gelecekteki akademik hedeflerine uygun olarak burs programlarından yalnızca birine başvuru yapabilecektir.

Türkiye Bursları, kazanan adaylara hem burs hem de bir programa kabul hakkını aynı zamanda sunmaktadır. Burs kazanan adaylar, başvuru esnasında tercih etmiş olduğu programlardan birine yerleştirilmektedir.

Türk üniversitelerindeki pek çok programın eğitim dili Türkçedir. Ancak bazı üniversite ve programlar İngilizce yada Fransızca eğitim imkânı sunmaktadır. Bu dillerde eğitim almak isteyen adaylar, bu diller için gerekli uluslararası düzeyde kabul edilen bir dil belgesini sağlamak durumundadır. Ayrıca yabancı dilde eğitim veren bu üniversite ve programların bir çoğu, GRE, GMAT vb. uluslararası sınav sonuçlarını kayıt şartı olarak aramaktadır. Adaylar kayıt esnasında üniversite ve program seçerken yabancı dil ve programın özel şartlarını kontrol edebilir.

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Sunday, 22 February 2015

Ini Dia Jenis-Jenis Cinta Dalam Al-Quran

Jika kita berbincang dan membahas tentang cinta maka akan sangat panjang dan luas pembahasannya, Cinta seperti apa yang kita miliki? Cinta apa saja yang bisa timbul dalam kehidupan kita sehari-hari? Cinta apa yang kita punya ketika menikah ? Cinta seperti apa yang dimiliki seorang Ibu kepada anaknya? Cinta apakah sehingga seseorang rela berkorban jiwa dan raga ? Apakah Cinta itu ada yang baik atau ada yang buruk ? mari kita bahas beberapa jenis cinta dalam Al-Quran.

Dalam Al-Qur'an cinta memiliki 8 jenis berikut ini penjelasannya:

1. Cinta Mawaddah, adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan "nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta Rahmah, adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.

Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham,

yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.

3. Cinta Mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta Syaghaf, adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta Ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al
jahilin (Q/12:33)

7. Cinta Syauq (rindu), term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur'an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.

Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi qalb al muhibbi.

8. Cinta Kulfah, yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286).

source : Cek

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Friday, 20 February 2015

Beasiswa Tahfidz Al-Quran di Turki 2015

Pendaftaran Beasiswa Tahfidz Al-Quran di Turki Dibuka 1 Maret 2015
KEMENTERIAN Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren kembali membuka Program Beasiswa Tahfizh Al-Quran (PBTQ). Seleksi peserta program beasiswa ini dibuka mulai 1 Maret – 22 April 2015.
Kementerian Agama telah menetapkan beberapa program prioritas di tahun 2015. Salah satunya adalah pengembangan kemampuan santri dalam bidang Al-Quran.
Sehubungan itu, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren bekerja sama dengan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia/United Islamic Cultural Centre of Indonesia-Turkey (UICCI) kembali memberikan beasiswa bagi para penghafal Al-Quran melalui program Beasiswa Tahfizh Al-Quran (PBTQ) Tahun 2015.
PBTQ dilaksanakan dalam bentuk pemberian beasiswa pendidikan bagi peserta yang lulus seleksi untuk mengikuti program pendidikan non degree di Indonesia dan di Turki.
Berdasarkan pengumuman yang diterima Pinmas, Jumat (6/2), peserta yang lulus seleksi dan mengikuti program ini akan mendapat fasilitas berbentuk layanan pendidikan, termasuk akomodasi dan konsumsi selama mengikuti pendidikan yang ditanggung oleh UICCI. Selain itu, peserta yang lolos seleksi juga akan mendapatkan transport keberangkatan dan kepulangan untuk mengikuti layanan pendidkan di Turki yang ditanggung oleh Kementerian Agama.
Pendaftaran PBTQ ini dimulai pada 1 Maret – 22 April 2015 di Kantor Wilayah Kemenag Provinsi. Untuk info selengkapnya, lihat: http://kemenag.go.id/file/file/Dokumen/qjcx1423196804.PD. [de/Islampos], Sumber lain Cek : http://tebuireng.org/kemenag-sediakan-beasiswa-tahfidz-tahun-2015/

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Thursday, 19 February 2015

Belum Juga Menikah, Ini Beberapa Alasannya

Sering timbul rasa heran kenapa kok masih banyak orang yang kita pikir sudah cukup umur untuk menikah namun belum juga menikah, mungkin mereka punya alasan tertentu dan menurut beberapa sumber dan pengalaman penulis (penulis masih bujangan, hehe) ada beberapa alasan mereka, diantaranya :

1. Belum Punya Calon
Ini masalah yang sangat penting dan mendasar dari seseorang yang belum juga nikah. Sangat wajar dan untuk mengatasinya maka segeralah mencari dan ikhtiyar  dong bro, jangan pasif dan menunggu jodoh turun dari langit, ikhtiyar dunia dan ikhtiyar akhirat harus ditempuh dan dijalani, ikhtiyar dunia dengan banyak silaturahim ke sanak saudara dan sahabat, banyak aktif di berbagai organisasi atau aktif di masyarakat. Ikhtiyar akhirat dengan ibadah, do’a, dan berbagai amalan sholeh yang bisa mendekatkan jodoh.


2. Belum Punya Pekerjaan
Biasanya ini alasan klasik dan alasan yang paling sering diungkapkan seseorang yang enggan untuk segera menikah, terutama bagi pihak pemuda atau calon suami. Kebutuhan hidup yang menyangkut masalah sandang, papan dan pangan memang tidak bisa ditolak dan diabaikan dalam membina rumah tangga, kebutuhan primer mesti terpenuhi untuk menjalankan bahtera rumah tangga. Makan tidak cukup dengan cinta dan rayuan gombal bro.


Seorang laki-laki merupakan tulang punggung utama dalam sebuah keluarga. Tulang punggung harus cukup kuat untuk menyangga sebuah tubuh rumah tangga. Menghidupi seluruh anggota keluarga adalah tanggung jawabnya. Rasulullah bersabda: yang artinya, "Bertaqwalah kepada Allah dalam memperlakukan wanita. Sebab kamu mengambilnya dengan amanat Allah dan farjinya menjadi halal bagi kamu dengan kalimat Allah. (Menjadi) kewajiban kamu untuk memberi rizki dan pakaiannya dengan cara yang baik." (HR.Muslim) 



Dengan demikian, penghasilan dan pemasukan keuangan dalam suatu keluarga memang diperlukan. Namun sebenarnya, tidak berarti belum kerja kemudian tidak boleh menikah. Allah SWT berfirman, yang artinya, "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian (belum menikah) diantara kamu, dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamuyang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Surat An-Nur : 32)



Penghasilan bisa dicari setelah menikah. Yang pertama kali harus dilakukan adalah percaya dan yakin akan janji Allah pada firman-Nya di atas. Tak sedikit pemuda yang susah mencari kerja sebelum menikah, tapi setelah menikah ternyata banyak tawaran kerja dan peluang kerja.  

3. Belum Lulus Kuliah atau Pondok Pesantren
Masalah ini bisa timbul di pihak laki-laki atau perempuan, dalam fikiran dan mindset mereka bahwa mnikah bisa menghambat kuliah, nanti banyak tugas kuliah yang terganggu dan terbengkalai kalau sudah berumah tangga. Mereka berfikir bertanggung jawab sendiri saja susah apalagi kalau sudah tambah tanggung jawab dengan adanya suami atau istri dan apalagi sudah dikaruniai buah hati seorang anak. Beberapa kasus untuk masalah santri yang hidup di pondok pesantren terutama pesantren yang tradisional atau salafiyah, saya temui banyak yang sudah berkepala 3 namun masih belum juga menikah karena mereka merasa masih banyak ilmu yang belum dikuasai sehingga masih belum memikirkan menikah sampai target mereka untuk menguasai beberapa kitab bisa tercapai. 

4. Belum Cocok 
Mungkin kasus ini terjadi pada seorang yang sudah lulus kuliah atau pondoknya, sudah punya pekerjaan yang mapan, dan sudah berusaha untuk mencari calon pendampingnya namun ia merasa kurang cocok, sehingga nikah tidak terlaksana juga. Padahal ia sudah kebelet nikah hehe... kecocokan memang tidak bisa dipaksakan dan merupakan hal yang penting untuk kedua belah pihak, dan perlu menjadi pertimbangan awal sebelum berlanjut ke jenjang yang lebih serius. Kalau dalam Islam yang jadi pertimbangan utama adalah agamanya, terutama aqidah dan akhlaknya baik atau tidak

Rasulullah juga bersabda, "Wanita itu dinikahi karena 4 hal : karena kecantikannya, karena keturunannya, karena kekayaannya, dan karena agamanya. Menangkanlah dengan memilih agamanya maka taribat yadaaka (kembali kepada fitrah atau beruntung)." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain) 

Selain agama masih banyak pertimbangan yang lain dan kebanyakan di sinilah ketidakcocokannya. Sudah dapat yang agamanya bagus tapi kok nggak cocok sama keluarganya, sama pekerjaannya, nggak cocok latar belakang pendidikannya, nggak cocok hobinya, matanya kok begitu, kok hidungnya gitu, kok pake kacamata...dan lain-lain. 

kalau mencari kesempurnaan dari seorang wanita atau laki-laki maka selamanya anda tidak akan pernah menikah, Rasulullah shalallahu’alaihiwasallam bersabda “Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan. Bila dia membencinya dari satu sisi, tapi akan menyayang dari sisi lain." (HR.Muslim)  Jadi, jangan hanya melihat kekurangannya saja, tapi juga perlu melihat kelebihannya. Ketika kekurangan sudah bisa diterima, kelebihan akan lebih bisa menimbulkan perasaan suka. Karea itu, jangan sampai sulit nikah karena dibikin sendiri.

5. Belum Mantap 
Masalah satu ini juga bisa terjadi pada tiap orang pihak pemuda, pihak pemudi, baik yang sudah kerja atau yang belum, baik sudah lulus atau belum. Pertama kali, perlu diselidiki belum mantapnya itu karena apa, karena tak sedikit yang beralasan belum mantap, ketika ditelusuri larinya juga menuju masalah-masalah 'belum' di atas. 

Namun ada juga yang belum mantap karena memang merasa persiapan dirinya kurang baik ilmu tentang pernikahan, keluarga, dan pernik-pernik di sekitarnya. Orang seperti ini malah tidak memusingkan masalah 'belum' di atas, karena memang dia merasa belum siap dan belum mampu. 

Solusinya tidak lain adalah mementapkan dan mempersiapkan diri. Hal ini bisa ditempuh lewat menuntut ilmu tentang pernikahan, dan keluarga, baik dengan menghadiri pengajian, yang membahas masalah tersebut atau dengan membaca buku-buku mengenainya. Penting pula untuk menimba pengalaman kepada orang yang sudah menikah, karena kadang-kadang buku-buku dan ceramah ilmiah dan formal tidak membahas masalah praktis yang detail yang diperlukan agar siap menikah.

6. Trauma Masa Lalu

Masalah ini bisa terjadi pada seorang yang memiliki masa lalu yang buruk dengan lawan jenis, biasanya yang mengalaminya adalah perempuan, mungkin masa lalunya dilalui dengan dikhianati dan disakiti baik secara lahir dan bathin oleh pacarnya, dan itu terjadi beberapa kali sehingga ia merasa dan menganggap semua laki-laki sama saja, sehingga ia lupa untuk menikah dan tidak sadar umurnya semakin menua.

7. Senang Gonta-ganti Pasangan
Masalah ini biasanya timbul di kalangan laki-laki namun wanitapun mengalaminya, karena sudah terbiasa sex bebas dan gunta-ganti pasangan, apalagi lelaki hidung belang yang suka menggunakan jasa PSK, maka seringkali mereka tidak mau menikah karena merasa nyaman dengan kebiasaanya dan kelakuannya itu dan enggan untuk menikah secara sah.

8. Punya Penyakit atau Kelainan
Penyakit bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki ataupun perempuan, kalau laki-laki diantaranya penyakit impoten, dan beberapa penyakit kelamin lainnya yang membuatnya malu dan enggan untuk menikah, kalau biasanya penyakit yang sering menyerang juga karena kelakuan sex bebas dan narkoba adalah HIV AIDS, membuat mereka terkucilkan dan tidak mau menikah. Ada juga penyakit mental dan kejiwaan seperti lelaki yang sifatnya feminim dan bahkan banyak yang oprasi kelamin dan payudara untuk menyalurkan “kelainan” mereka. Mereka yang kita kenal dengan waria atau ladyboy, dan bahkan kedudukan mereka mulai eksis dan diakui di beberpa negara seperti Thailand dan Kamboja.

BACA SELENGKAPNYA>>>>
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...