Jika kita berbincang dan membahas tentang cinta maka akan sangat panjang dan luas pembahasannya, Cinta seperti apa yang kita miliki? Cinta apa saja yang bisa timbul dalam kehidupan kita sehari-hari? Cinta apa yang kita punya ketika menikah ? Cinta seperti apa yang dimiliki seorang Ibu kepada anaknya? Cinta apakah sehingga seseorang rela berkorban jiwa dan raga ? Apakah Cinta itu ada yang baik atau ada yang buruk ? mari kita bahas beberapa jenis cinta dalam Al-Quran.
Dalam Al-Qur'an cinta memiliki 8 jenis berikut ini
penjelasannya:
1. Cinta Mawaddah,
adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan "nggemesi". Orang yang
memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu
ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak
bisa berfikir lain.
2. Cinta Rahmah,
adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap
melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan
orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting
adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat
memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.
Termasuk dalam cinta rahmah adalah
cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap
anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al
arham, dzawi al arham,
yakni orang-orang yang memiliki
hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu,
disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh
suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-orang
yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau
silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat
oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia
akhirat.
3. Cinta Mail, adalah
jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh
perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail
ini dalam al Qur'an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang
jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan
kepada yang lama.
4. Cinta Syaghaf,
adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang
terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila,
lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an
menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri
pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5. Cinta Ra'fah, yaitu
rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya
kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya
meskipun salah. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah
cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini
kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
6. Cinta shobwah,
yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup
mengelak. Al Qur'an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf
berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon
dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir
juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa
akun min al
jahilin (Q/12:33)
7. Cinta Syauq
(rindu), term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari hadis yang menafsirkan al
Qur'an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu
berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian
diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata
an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan
nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.
Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa
Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang
kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya
berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa il tihab naruha fi
qalb al muhibbi.
8. Cinta Kulfah, yakni
perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip
meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan
kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika
menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan
kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286).
source : Cek
Artikel Terkait