Sering
timbul rasa heran kenapa kok masih banyak orang yang kita pikir sudah cukup
umur untuk menikah namun belum juga menikah, mungkin mereka punya alasan
tertentu dan menurut beberapa sumber dan pengalaman penulis (penulis masih
bujangan, hehe) ada beberapa alasan mereka, diantaranya :
1. Belum Punya Calon
Ini masalah
yang sangat penting dan mendasar dari seseorang yang belum juga nikah. Sangat wajar
dan untuk mengatasinya maka segeralah mencari dan ikhtiyar dong bro, jangan pasif dan menunggu jodoh
turun dari langit, ikhtiyar dunia dan ikhtiyar akhirat harus ditempuh dan
dijalani, ikhtiyar dunia dengan banyak silaturahim ke sanak saudara dan
sahabat, banyak aktif di berbagai organisasi atau aktif di masyarakat. Ikhtiyar
akhirat dengan ibadah, do’a, dan berbagai amalan sholeh yang bisa mendekatkan
jodoh.
2. Belum Punya Pekerjaan
Dengan demikian, penghasilan dan pemasukan keuangan dalam suatu keluarga memang diperlukan. Namun
sebenarnya, tidak berarti belum kerja kemudian tidak boleh menikah. Allah SWT
berfirman, yang artinya, "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian
(belum menikah) diantara kamu, dan orang-orang yang layak menikah dari
hamba-hamba sahayamuyang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika
mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha
Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Surat An-Nur : 32)
Penghasilan bisa dicari setelah menikah. Yang pertama
kali harus dilakukan adalah percaya dan yakin akan janji Allah pada firman-Nya
di atas. Tak sedikit pemuda yang susah mencari kerja sebelum menikah, tapi
setelah menikah ternyata banyak tawaran kerja dan peluang kerja.
3. Belum Lulus Kuliah atau Pondok
Pesantren
Masalah ini bisa timbul di
pihak laki-laki atau perempuan, dalam fikiran dan mindset mereka bahwa mnikah
bisa menghambat kuliah, nanti banyak tugas kuliah yang terganggu dan
terbengkalai kalau sudah berumah tangga. Mereka berfikir bertanggung jawab
sendiri saja susah apalagi kalau sudah tambah tanggung jawab dengan adanya
suami atau istri dan apalagi sudah dikaruniai buah hati seorang anak. Beberapa kasus
untuk masalah santri yang hidup di pondok pesantren terutama pesantren yang
tradisional atau salafiyah, saya temui banyak yang sudah berkepala 3 namun
masih belum juga menikah karena mereka merasa masih banyak ilmu yang belum
dikuasai sehingga masih belum memikirkan menikah sampai target mereka untuk
menguasai beberapa kitab bisa tercapai.
4. Belum Cocok
Mungkin kasus ini terjadi pada seorang yang sudah lulus kuliah atau
pondoknya, sudah punya pekerjaan yang mapan, dan sudah berusaha untuk mencari
calon pendampingnya namun ia merasa kurang cocok, sehingga nikah tidak
terlaksana juga. Padahal ia sudah kebelet nikah hehe... kecocokan memang tidak
bisa dipaksakan dan merupakan hal yang penting untuk kedua belah pihak, dan
perlu menjadi pertimbangan awal sebelum berlanjut ke jenjang yang lebih serius.
Kalau dalam Islam yang jadi pertimbangan utama adalah agamanya, terutama aqidah
dan akhlaknya baik atau tidak.
Rasulullah juga bersabda, "Wanita itu dinikahi karena 4 hal :
karena kecantikannya, karena keturunannya, karena kekayaannya, dan karena
agamanya. Menangkanlah dengan memilih agamanya maka taribat yadaaka (kembali
kepada fitrah atau beruntung)." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain)
Selain agama masih banyak pertimbangan yang lain dan kebanyakan di sinilah
ketidakcocokannya. Sudah dapat yang agamanya bagus tapi kok nggak cocok sama keluarganya, sama pekerjaannya, nggak cocok
latar belakang pendidikannya, nggak cocok hobinya, matanya kok begitu, kok
hidungnya gitu, kok pake kacamata...dan lain-lain.
kalau mencari kesempurnaan dari seorang wanita atau laki-laki maka
selamanya anda tidak akan pernah menikah, Rasulullah shalallahu’alaihiwasallam
bersabda “Janganlah
seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan. Bila dia membencinya dari
satu sisi, tapi akan menyayang dari sisi lain." (HR.Muslim) Jadi, jangan hanya melihat kekurangannya saja, tapi
juga perlu melihat kelebihannya. Ketika kekurangan sudah bisa diterima,
kelebihan akan lebih bisa menimbulkan perasaan suka. Karea itu, jangan sampai
sulit nikah karena dibikin sendiri.
5.
Belum Mantap
Masalah satu ini juga bisa terjadi pada tiap orang pihak pemuda, pihak pemudi,
baik yang sudah kerja atau yang belum, baik sudah lulus atau belum. Pertama
kali, perlu diselidiki belum mantapnya itu karena apa, karena tak sedikit yang
beralasan belum mantap, ketika ditelusuri larinya juga menuju masalah-masalah
'belum' di atas.
Namun ada juga yang belum
mantap karena memang merasa persiapan dirinya kurang baik ilmu tentang
pernikahan, keluarga, dan pernik-pernik di sekitarnya. Orang seperti ini malah
tidak memusingkan masalah 'belum' di atas, karena memang dia merasa
belum siap dan belum mampu.
Solusinya tidak lain adalah mementapkan dan mempersiapkan diri. Hal ini bisa
ditempuh lewat menuntut ilmu tentang pernikahan, dan keluarga, baik dengan
menghadiri pengajian, yang membahas masalah tersebut atau dengan membaca
buku-buku mengenainya. Penting pula untuk menimba pengalaman kepada orang yang
sudah menikah, karena kadang-kadang buku-buku dan ceramah ilmiah dan formal
tidak membahas masalah praktis yang detail yang diperlukan agar siap menikah.
6.
Trauma Masa Lalu
Masalah
ini bisa terjadi pada seorang yang memiliki masa lalu yang buruk dengan lawan
jenis, biasanya yang mengalaminya adalah perempuan, mungkin masa lalunya
dilalui dengan dikhianati dan disakiti baik secara lahir dan bathin oleh
pacarnya, dan itu terjadi beberapa kali sehingga ia merasa dan menganggap semua
laki-laki sama saja, sehingga ia lupa untuk menikah dan tidak sadar umurnya
semakin menua.
7. Senang
Gonta-ganti Pasangan
Masalah
ini biasanya timbul di kalangan laki-laki namun wanitapun mengalaminya, karena
sudah terbiasa sex bebas dan gunta-ganti pasangan, apalagi lelaki hidung belang
yang suka menggunakan jasa PSK, maka seringkali mereka tidak mau menikah karena
merasa nyaman dengan kebiasaanya dan kelakuannya itu dan enggan untuk menikah
secara sah.
8.
Punya Penyakit atau Kelainan
Penyakit
bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki ataupun perempuan, kalau laki-laki
diantaranya penyakit impoten, dan beberapa penyakit kelamin lainnya yang
membuatnya malu dan enggan untuk menikah, kalau biasanya penyakit yang sering
menyerang juga karena kelakuan sex bebas dan narkoba adalah HIV AIDS, membuat
mereka terkucilkan dan tidak mau menikah. Ada juga penyakit mental dan kejiwaan
seperti lelaki yang sifatnya feminim dan bahkan banyak yang oprasi kelamin dan
payudara untuk menyalurkan “kelainan” mereka. Mereka yang kita kenal dengan
waria atau ladyboy, dan bahkan kedudukan mereka mulai eksis dan diakui di
beberpa negara seperti Thailand dan Kamboja.
Artikel Terkait