Thursday, 19 February 2015

Belum Juga Menikah, Ini Beberapa Alasannya

Sering timbul rasa heran kenapa kok masih banyak orang yang kita pikir sudah cukup umur untuk menikah namun belum juga menikah, mungkin mereka punya alasan tertentu dan menurut beberapa sumber dan pengalaman penulis (penulis masih bujangan, hehe) ada beberapa alasan mereka, diantaranya :

1. Belum Punya Calon
Ini masalah yang sangat penting dan mendasar dari seseorang yang belum juga nikah. Sangat wajar dan untuk mengatasinya maka segeralah mencari dan ikhtiyar  dong bro, jangan pasif dan menunggu jodoh turun dari langit, ikhtiyar dunia dan ikhtiyar akhirat harus ditempuh dan dijalani, ikhtiyar dunia dengan banyak silaturahim ke sanak saudara dan sahabat, banyak aktif di berbagai organisasi atau aktif di masyarakat. Ikhtiyar akhirat dengan ibadah, do’a, dan berbagai amalan sholeh yang bisa mendekatkan jodoh.


2. Belum Punya Pekerjaan
Biasanya ini alasan klasik dan alasan yang paling sering diungkapkan seseorang yang enggan untuk segera menikah, terutama bagi pihak pemuda atau calon suami. Kebutuhan hidup yang menyangkut masalah sandang, papan dan pangan memang tidak bisa ditolak dan diabaikan dalam membina rumah tangga, kebutuhan primer mesti terpenuhi untuk menjalankan bahtera rumah tangga. Makan tidak cukup dengan cinta dan rayuan gombal bro.


Seorang laki-laki merupakan tulang punggung utama dalam sebuah keluarga. Tulang punggung harus cukup kuat untuk menyangga sebuah tubuh rumah tangga. Menghidupi seluruh anggota keluarga adalah tanggung jawabnya. Rasulullah bersabda: yang artinya, "Bertaqwalah kepada Allah dalam memperlakukan wanita. Sebab kamu mengambilnya dengan amanat Allah dan farjinya menjadi halal bagi kamu dengan kalimat Allah. (Menjadi) kewajiban kamu untuk memberi rizki dan pakaiannya dengan cara yang baik." (HR.Muslim) 



Dengan demikian, penghasilan dan pemasukan keuangan dalam suatu keluarga memang diperlukan. Namun sebenarnya, tidak berarti belum kerja kemudian tidak boleh menikah. Allah SWT berfirman, yang artinya, "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian (belum menikah) diantara kamu, dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamuyang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Surat An-Nur : 32)



Penghasilan bisa dicari setelah menikah. Yang pertama kali harus dilakukan adalah percaya dan yakin akan janji Allah pada firman-Nya di atas. Tak sedikit pemuda yang susah mencari kerja sebelum menikah, tapi setelah menikah ternyata banyak tawaran kerja dan peluang kerja.  

3. Belum Lulus Kuliah atau Pondok Pesantren
Masalah ini bisa timbul di pihak laki-laki atau perempuan, dalam fikiran dan mindset mereka bahwa mnikah bisa menghambat kuliah, nanti banyak tugas kuliah yang terganggu dan terbengkalai kalau sudah berumah tangga. Mereka berfikir bertanggung jawab sendiri saja susah apalagi kalau sudah tambah tanggung jawab dengan adanya suami atau istri dan apalagi sudah dikaruniai buah hati seorang anak. Beberapa kasus untuk masalah santri yang hidup di pondok pesantren terutama pesantren yang tradisional atau salafiyah, saya temui banyak yang sudah berkepala 3 namun masih belum juga menikah karena mereka merasa masih banyak ilmu yang belum dikuasai sehingga masih belum memikirkan menikah sampai target mereka untuk menguasai beberapa kitab bisa tercapai. 

4. Belum Cocok 
Mungkin kasus ini terjadi pada seorang yang sudah lulus kuliah atau pondoknya, sudah punya pekerjaan yang mapan, dan sudah berusaha untuk mencari calon pendampingnya namun ia merasa kurang cocok, sehingga nikah tidak terlaksana juga. Padahal ia sudah kebelet nikah hehe... kecocokan memang tidak bisa dipaksakan dan merupakan hal yang penting untuk kedua belah pihak, dan perlu menjadi pertimbangan awal sebelum berlanjut ke jenjang yang lebih serius. Kalau dalam Islam yang jadi pertimbangan utama adalah agamanya, terutama aqidah dan akhlaknya baik atau tidak

Rasulullah juga bersabda, "Wanita itu dinikahi karena 4 hal : karena kecantikannya, karena keturunannya, karena kekayaannya, dan karena agamanya. Menangkanlah dengan memilih agamanya maka taribat yadaaka (kembali kepada fitrah atau beruntung)." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain) 

Selain agama masih banyak pertimbangan yang lain dan kebanyakan di sinilah ketidakcocokannya. Sudah dapat yang agamanya bagus tapi kok nggak cocok sama keluarganya, sama pekerjaannya, nggak cocok latar belakang pendidikannya, nggak cocok hobinya, matanya kok begitu, kok hidungnya gitu, kok pake kacamata...dan lain-lain. 

kalau mencari kesempurnaan dari seorang wanita atau laki-laki maka selamanya anda tidak akan pernah menikah, Rasulullah shalallahu’alaihiwasallam bersabda “Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan. Bila dia membencinya dari satu sisi, tapi akan menyayang dari sisi lain." (HR.Muslim)  Jadi, jangan hanya melihat kekurangannya saja, tapi juga perlu melihat kelebihannya. Ketika kekurangan sudah bisa diterima, kelebihan akan lebih bisa menimbulkan perasaan suka. Karea itu, jangan sampai sulit nikah karena dibikin sendiri.

5. Belum Mantap 
Masalah satu ini juga bisa terjadi pada tiap orang pihak pemuda, pihak pemudi, baik yang sudah kerja atau yang belum, baik sudah lulus atau belum. Pertama kali, perlu diselidiki belum mantapnya itu karena apa, karena tak sedikit yang beralasan belum mantap, ketika ditelusuri larinya juga menuju masalah-masalah 'belum' di atas. 

Namun ada juga yang belum mantap karena memang merasa persiapan dirinya kurang baik ilmu tentang pernikahan, keluarga, dan pernik-pernik di sekitarnya. Orang seperti ini malah tidak memusingkan masalah 'belum' di atas, karena memang dia merasa belum siap dan belum mampu. 

Solusinya tidak lain adalah mementapkan dan mempersiapkan diri. Hal ini bisa ditempuh lewat menuntut ilmu tentang pernikahan, dan keluarga, baik dengan menghadiri pengajian, yang membahas masalah tersebut atau dengan membaca buku-buku mengenainya. Penting pula untuk menimba pengalaman kepada orang yang sudah menikah, karena kadang-kadang buku-buku dan ceramah ilmiah dan formal tidak membahas masalah praktis yang detail yang diperlukan agar siap menikah.

6. Trauma Masa Lalu

Masalah ini bisa terjadi pada seorang yang memiliki masa lalu yang buruk dengan lawan jenis, biasanya yang mengalaminya adalah perempuan, mungkin masa lalunya dilalui dengan dikhianati dan disakiti baik secara lahir dan bathin oleh pacarnya, dan itu terjadi beberapa kali sehingga ia merasa dan menganggap semua laki-laki sama saja, sehingga ia lupa untuk menikah dan tidak sadar umurnya semakin menua.

7. Senang Gonta-ganti Pasangan
Masalah ini biasanya timbul di kalangan laki-laki namun wanitapun mengalaminya, karena sudah terbiasa sex bebas dan gunta-ganti pasangan, apalagi lelaki hidung belang yang suka menggunakan jasa PSK, maka seringkali mereka tidak mau menikah karena merasa nyaman dengan kebiasaanya dan kelakuannya itu dan enggan untuk menikah secara sah.

8. Punya Penyakit atau Kelainan
Penyakit bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki ataupun perempuan, kalau laki-laki diantaranya penyakit impoten, dan beberapa penyakit kelamin lainnya yang membuatnya malu dan enggan untuk menikah, kalau biasanya penyakit yang sering menyerang juga karena kelakuan sex bebas dan narkoba adalah HIV AIDS, membuat mereka terkucilkan dan tidak mau menikah. Ada juga penyakit mental dan kejiwaan seperti lelaki yang sifatnya feminim dan bahkan banyak yang oprasi kelamin dan payudara untuk menyalurkan “kelainan” mereka. Mereka yang kita kenal dengan waria atau ladyboy, dan bahkan kedudukan mereka mulai eksis dan diakui di beberpa negara seperti Thailand dan Kamboja.

Artikel Terkait

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...