Tuesday, 24 April 2012

Apa Tujuanmu ?

sebuah pertanyaan yang singkat namun sangat padat dan memiliki kedalaman makna yang luar biasa dalamnya. Jika saja kita tak mempunyai tujuan yang jelas dan tak bisa mengungkapkan apa yang menjadi pencarian kita dalam hidup maka dapat dipastikan hidupnya akn terombang ambing, ibarat bahtera yang tidak tahu arah tujuan, ia terombang ambing di luasnya samudra, diterjang badai dan ombak, tak bisa melihat bitang yang menjadi kompas.



Bijaknya kita tanyakan pertanyaan itu pada diri kita masing-masing, karena pada dirii masing-masinglah terdapat jawabannya. Apakah selama ini kita sudah jelas menggambarkan track kehidupan kita seperti apa. Gagal merencanakan berarti merencanakan gagal begitu kata yang saya ingat dari Aa Gym. Ciri paling dominan yang kerap mewarnai kehidupan tanpa pencarian dan tujuan yang jelas ini setidaknya dapat digambarkan sebagai berikut:



Hidup tanpa makna
Hidup yang menjenuhkan
Kerja yang tak memberi kepuasan
Tak ada gairah hidup
galau dll.



jika Anda berada dalam situasi dan kondisi yang mencerminkan setidaknya salah satu dari kelima hal tersebut, maka Anda harus mengkaji ulang. Mempertanyakan kepada diri Anda sendiri, bahwa apa yang sebenarnya Anda cari dalam hidup ini?



Mufti Dimasq Syeikh Adnan Afyuni berpesan kepada kami pada sebuah kesempatan di kelas, bahwa seorang muslim hendaklah mempunyai tujuan dan jalan hidup yang terencana dan jelas, selain itu beliau juga menekankan harus tahu bagaimana bisa mencapai tujuan iyu, seperti seorang yang ingin menjadi seorang dokter spesialis, tentunya ia akan masuk fakultas kedokteran dan mengambil spesialisasi adn seteeeerusnya begitupun seorang yang ingin kaya maka ia akan berusaha mengumpulkan harta dengan bekerja dan berdagang misalnya, begitupun seorang dai atau seorang pendakwahpun harus tahu cara mencapai tujuannya itu.



jika anda mempunyai tujuan yg jelas anda dapat merasakan perasaan seperti ini:



1. Anda sangat bersemangat menyambut hari.

2. Hidup Anda terasa bermakna

3. Anda merasa memiliki amanah dan misi dalam hidup

4. Hari-hari Anda berisi penuh tantangan yang membangkitkan gairah.

5. Anda tenggelam dalam aktifitas Anda.


dalam kitab suci umat islam telah dijelaskan bahwa manusia diciptakan untuk mengabdi kepada Sang Pencipta,

Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi kepada-Ku.
(Q. S. Adz-Dzariyaat (51) : 56)



Sangat simpel bukan? ayat ini mengandung kebenaran seratus persen, setiap orang yang beriman akan mengerti dan faham dengan menjalankan dan melaksanakn ayat ini sehingga ia akan mengatakan "AHA" ini yang aku tuju.

Baik, baik, kita kembali dulu pada pertanyaan sebelumnya (tanpa pedoman kitab suci). Kira-kira apa yang akan diucapkan orang ketika disodorkan pertanyaan: apa tujuan hidupmu?

Jika boleh aku menduga-duga tentunya jawaban yang akan terlontar tak akan jauh dari tiga hal ini, yaitu:

1. Ingin kaya
2. Ingin bahagia
3. Ingin sukses
Benar tidak? Lihat saja buku-buku yang terpajang di rak-rak toko buku itu. Terutama yang berjenis buku motivasi dan pengembangan diri. Rata-rata di dalam buku tersebut berisi panduan bagaimana untuk bisa menjadi kaya. Ada yang nyuruh jadi pengusaha, ada yang menyangkal jadi karyawan saja, dan sebagainya.

Sayangnya, apakah Anda tahu dan paham betul apa itu kaya, bahagia, dan sukses? Tolong sejenak Anda merenung dulu dan menanyakan kepada diri Anda sendiri. Setidaknya apakah Anda sekarang sudah kaya, bahagia, dan sukses? betapa banyak orang kaya materi namun ia tidak mendapatkan ketenangan, yang terasa hampa.sebenarnya dimanakah letak kebahagiaan itu?


by: Hamdan El-Anwari
Dari berbagai sumber.

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Seruan Islam Untuk Menikah

Seruan Islam Untuk Menikah


Islam, sebagaimana menurut para alim ulama terdiri dari Akidah, Syari’at dan Akhlaq. Dalam agama kita ketiga perkara ini dibahas dalam tatanan syara’.
1. Pembahasan akidah : tentang ketauhidan Allah, kekuasaan Allah, Keagungan sifat-sifat Allah, Kenabian Sayyidina Muhammad sholallohualaihi wasallam, hari akhir, qodho, qodar, dan sebagainya, semua ini masuk dalam perkara akidah.
2. Pembahasan akhlaq : kejujuran, amanah, menepati janji, berbuat baik kepada sesama, dan akhlak terpuji lainya yang banyak.
3. Pembahasan syari’at : pembahasan sangat luas dan diantara pembahasan yg penting dan luas adalah :

(Hukum-Hukum dalam Rumah Tangga)
Dimulai dari permulaan sebelum menikah kemudian berlangsung pernikahan diakhiri dengan wafat salah satu pasangan atau putusnya akad nikah disebabkan talak atau sebagainya.

Pelajaran kali ini adalah tentang (seruan Islam untuk menikah)


Islam menyeru kepada pernikahan setidaknya melalui empat perkara :
1- Di dalam Al-quran terdapat 146 ayat yang berhubungan dengan masalah nikah, rumah tangga. Hal ini menunjuka betapa pentingnya masalah ini. Ada 146 ayat yang bercerita tentang masalah rumah tangga, pernikahan, ibu, bapak, anak-anak, nafkah, menusui dan sebaginya, tidak diragukan lagi bahwa masalah ini sangat penting.

Seperempat Fiqh menceritakan tentang Hukum-hukum rumah tangga, kitab-kitab fiqh dipenuhi masalah ini, tentang bab mengkhitbah, menikah, hak-hak suami istri, hak anak, hukum melepas ikatan pernikahan, hukum-hukum tentang harta nafakah dll.

Dan Nabi sholallahualaihiwasallam pun banyak sekali bersabda tentang bahasan ini, dengan berlimpah ruahnya dalil-dalil maka itu cukup untuk membutikan betapa pentingnya masalah ini.

2 – Islam menyeru kepada Pernikahan dengan Pahala yang besar untuk pasangan suami istri.

Akan kami uraikan sebagian amal yang pahalanya khusus disediakan bagi orang yang sudah menikah, yang berarti bahwa pemuda dan pemudi yang masih single alias perjaka dan perawan belum bias mendaptkan pahala tersebut. Oleh karena itu ketika anda menghadapi kesulitan dalam rumah tangga maka hendaknya ia berusaha dan berjuang dengan kesungguhan karena di depannya ada pahala yang begitu besar.

Pahala tersebut mencakup 6 perkara penting:

1. Pahala infaq

Infaq yang dikeluarkan kepada istri dan anak-anak, karena infaq yang paling utama adalah infaq kepada keluarga, istri dan anak-anak.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
افضل دينار ينفقه الرجل دينار ينفقه على عياله ودينار ينفقه الرجل على دابته في سبيل الله ودينار ينفقه على اصحابه في سبيل الله
]مسلم[

Seutama-utama dinar yang diinfakan oleh seorang laki-laki adalah dinar yang diinfakan kepada keluarganya, kemudian dinar yang diinfakan untuk kendaraannya di jalan Allah, kemudian dinar yang diinfakan kepada shabat-sahabatnya di jalan Allah. (HR. Muslim)

Maka nilai dari harta yang anda nafkahkan kepada istrimu, anak-anakmu adalah lebih besar daripada nilai harta yang diinfakan untuk jihad di jalan Allah, dan pahala ini tidak bisa didapatkan kecuali oleh orang yang sudah menikah.

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
(( إذا أنفق المسلم نفقةً على أهله، وهو يحتسبها، كانت له صدقة )) [الترمذي]

Jika seorang muslim menginfakan nafakah kepada keluarganya, dan iapun menganggapnya (sebagai nafakah) maka nafakah itu adalah sedekah. (HR. Tirmidzi)

Sekrang saudaraku jika anda adalah seorang suami, dan anda mendalami makna ini di hatimu, dan anda menafkahi istri dan anak-anakmu, maka anda akan mendapatkan pahala-pahala ini, oleh karena itu janganlah terbesit sedikitpun dihatimu untuk memutuskan akad pernikahan, yang Allah namakan ikatan yang kuat (Mitsaqon gholidho), dalam setiap kondisi istri seperti apapun.
Istripun jika ia mendalami makna ini maka selamanya tidak akan terbesit di hati untuk terus menuntut ke suami, kami berlindung kepada Allah dari talak, karena ia menghalangi dan membatasi derajat pernikahan disisi Allah dan tempat yang mulia di akhirat.


2. pahala mengikuti sunnah Nabi Sholallahu’alaihi wasallam

فعن أنس بن مالك قال :" جاء ثلاثة رهط إلى بيوت أزواج النبي صلى الله عليه وسلم يسألون عن عبادة النبي صلى الله عليه وسلم فلما أخبروا كأنهم تقالّوها فقالوا وأين نحن من النبي صلى الله عليه وسلم قد غفر الله له ما تقدم من ذنبه وما تأخر.

قال أحدهم: أما أنا فإني أصلي الليل أبدا؛ وقال آخر: أنا أصوم الدهر ولا أفطر؛ وقال آخر: أنا أعتزل النساء فلا أتزوج أبدا. فجاء رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: ((أنتم الذين قلتم كذا وكذا،أما والله إني لأخشاكم لله وأتقاكم له لكني أصوم وأفطر، وأصلي وأرقد، وأتزوج النساء، فمن رغب عن سنتي فليس مني ))
 [البخاري


Dari Anas bin Malik ra. Ia berkata : Tiga orang mendatangi kediaman istri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Mereka ingin menanyakan tentang ibadah beliau. Setelah diberitahu, mereka menganggap remeh ibadah tersebut. Mereka mengatakan, "Di mana posisi kita dibandingkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam? Beliau telah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang?". Salah seorang di antara mereka mengatakan, "Aku bertekad akan melakukan shalat selamanya". Seorang yang lain menyahut, "Aku akan berpuasa selamanya tanpa berbuka". Seorang lainnya menyambung, "Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selamanya".
Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam datang, "Apakah kalian yang mengatakan demikian dan demikian? Adapun aku, demi Allah, aku adalah manusia yang paling takut kepada Allah dan paling bertakwa. Akan tetapi aku sholat dan tidur, berpuasa dan berbuka. Aku menikahi wanita. Barangsiapa membenci sunnahku maka dia bukan termasuk di antara ummatku". (HR. Bukhari)

Maka pemuda yang susah untuk menikah dan terus membujang, pemuda ini menyelisihi sunnah Nabi sholallahu’alaihi wasallam, ketika ada pemuda yang terus berusaha dan berjuang untuk bisa menikah maka pemuda ini sedang menuju untuk mengikuti sunah Nabi sholallahu’alaihiwasallam dan sedang berada di jalan hidup yang ditempuh oleh Nabi. Pemuda yang memelihara keluarga, pemuda seperti inilah yang mengikuti Rasul sholallahu’alaihiwasallam dalam perbuatan, maka baginya pahala yang besar mengikuti sunnah Rasulullah sholallhualaihi wasallam.

3. Menolong istri untuk taat kepada Allah

Pemuda yang belum menikah mungkin bisa membantu temannya untuk taat kepada Allah, mungkin menolong saudaranya atau tetangganya untuk taat kepada Allah, tetapi ia tidak bias menolong istrinya untuk taat kepada Allah, jika ia sudah menikah maka ia bisa mendapatkan keutamaan ini. Oleh karena itu islam sangat mencintai dan memotivasi untuk menikah.

عن أبي هريرة قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

(( رحم الله رجلا قام من الليل فصلى وأيقظ امرأته فإن أبت، نضح في وجهها الماء، و رحم الله امرأة قامت من الليل فصلت وأيقظت زوجها فإن أبى نضحت في وجهه الماء)) [مستدرك الحاكم] هذا حديث صحيح على شرط مسلم ولم يخرجاه.


Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Allah merahmati (bermakna doa semoga Allah merahmati) seorang suami yang bangun di malam hari lalu shalat dan ia membangunkan istrinya kemudian istrinya shalat. Bila menolak maka ia perciki wajah istrinya dengan air. Allah merahmati seorang istri yang bangun di malam hari lalu shalat dan ia membangunkan suaminya kemudian shalat. Bila suaminya menolak ia perciki wajahnya dengan air.“ ( HR Ahmad, Abu Daud, al-Nasa’i, dan Ibnu Majah dan Mustadrok imam Hakim) hadits shoheh menurut syarat Muslim.

Anda dengan barokah menolong istri untuk taat kepada Allah, maka anda mendapatkan doa dari Nabi tentang rahmat yang telah dijanjikan Allah. Sering kita berusaha dan meminta didoakan oleh saudara kita. Bagaimana keadaan kita jika yang mendoakan adalah Nabi Sholallahualaihi wasalam, wahai pasangan suami istri.

4. Pahala dalam mendidik Anak


Ulama yang besar tidak akan sanggup untuk mendapatkan pahala ini jika ia belum menikah dan mendapatkan anak. Salah satu ulama yang selalu menjaga sunnah Nabi sholallahualaihiwasallam pernah berkata: terlewat padaku satu sunnah dari sunah-sunnah Nabi sholallahualaihiwasallam, ada yg bertanya: apakah itu ? ia menjawab: dulu Rasulullah sholallahualaihiawasallam bermain-main dengan Hasan dan Husain, mereka berdua naik di punggungnya, adapun saya tidak diberi rizqi anak maka saya tidak bisa melaksanakan sunah itu.
((ِمن ابْتُلِيَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ، فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ، كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّار))

“Barangsiapa yang diberi cobaan dengan anak perempuan, kemudian ia berbuat baik pada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.” (HR. Bukhari no. 1418, dan Muslim no. 2629)

عن أبي سعيد الخدري قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

(( ثم من عال ثلاث بنات فأدبهن وزوجهن وأحسن إليهن فله الجنة ))[سنن أبي داوود]

Dari Abu Said alkhudri: Rasulullah sholallahualaihi wasallam bersabda: barang siapa ia mempunyai tiga anak perempuan kemudian ia mendidiknya menikahkannya dan berbuat baik kepadanya maka baginya surga. (sunan Abi Daud).

Kenapa setiap kita berusaha untuk terus berada di jalur syariat dan mengikutinya? Supaya bisa masuk surga dan terhalang dari neraka, maka ketika anda menikah dan mengasuh anak perempuanmu maka ia bisa menjadi penghalang dari api neraka.


5. Pahala atas kematian anak, ibu bapak masih hidup, atau salah satu diantara keduanya hidup.


قالت النساء للنبي صلى الله عليه وسلم: غلبنا عليك الرجال، فاجعل لنا يوماً من نفسك، قال: فوعدهن يوماً فوعظهن وأمرهن وكان من جملة ما قال:
((ما من امرأة تقدم ثلاثة من ولدها إلا كان لها حجاباً من النار، قالت امرأة واثنتين قال: واثنتين))[البخاري]

Para wanita berkata kepada Nabi: para lelaki telah mengalahkan kami untuk bisa bersamamu, mohon jadikanlah satu hari untuk kami, maka Nabipun berjanji satu hari dan menasihati dan memerintahkan mereka, dintara sejumlah sabda beliau : "Tidaklah ada di antara kalian wahai wanita yang meninggal dunia tiga orang anaknya, kecuali (anak-anak tersebut) menjadi Penghalangnya dari api neraka." Lalu seorang wanita berkata, "Bagaimana kalau dua anak (yang meninggal)?" Nabi bersabda "Demikian juga dua”. ( HR Bukhari)

Pahala ini tidak akan didapatkan kecuali oleh lelaki atau perempuan yang telah menikah.

6. Pahala khusus untuk istri yang taat kepada suami

Allah subhanahu wata’ala menjadikan perputaran ekonomi rumah tangga muslim di tangan laki-laki sebgai kemuliaan baginya, dan perempuan sebgai pelaksana/pengatur ekonomi, dan muslim adalah pelaksana perintah Allah, oleh karena itu kehidupan suami istri dan kekeluargaan akan terus berlangsung. Wanita yang taat kepada suaminya akan mendapatkan pahala yang besar.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

((أيما امرأة ماتت وزوجها عنها راض دخلت الجنة)) [الترمذي]

Perempuan manapun yang meninggal, sedangkan suaminya ridho kepadanya maka ia akan masuk surga. (HR Tirmidzi)

وقال صلى الله عليه وسلم:
((إذا صلت المرأة خمسها وصامت شهرها، وحفظت فرجها، وأطاعت زوجها، دخلت جنة ربها)) [البزار و أحمد.]

Jika wanita sholat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, taat kepada suaminya pasti akan masuk surga Rab-nya. (HR Bazzar dan Ahmad)


3. Diantara seruan islam untuk menikah : orang yang menempuh jalan untuk memenuhi kebutuhannya (biologis) dengan jalan selain menikah, maka ia akan dihukum dan had berlaku kepadanya.

Yang dimaksud ketika saya menghukum orang yang berbohong, maka yang dimaksud adalah sesungguhnya saya memilih orang-orang yang jujur, ketika saya menghukum guru yang malas-malasan di kelas, maka artinya saya hanya membutuhkan guru yang rajin. Maka dalam islam diwajibkan hukuman kepada orang yang berzina –kita berlindung kepada Allah darinya- dan kepada oran yang menyalurkan syahwatnya kepada wanita dengan cara selain cara menikah. Artinya islam sangat menyeru kepada pernikahan. jadi disni terjadi mafhum mukholafah, yaitu pemahaman terbalik, artinya jika islam mengharamkan zina maka sebaliknya islam sangat menganjurkan pernikahan.


4. Islam memberi kabar gembira perihal pernikahan dengan peringanan mahar, dan mengajak masyarakat untuk membantu pemuda muslim yang meginginkan pernikahan.

Apa yang terjadi jika manusia tidak menikah?

Dalam sebuah penelitian di Paris, mereka mendapati bahwa sekelompok manusia di eropa tidak menikah sesuai peraturan, para pemuda menghindar dari pernikahan dan tidak ingin menikah, bagaimana maksudnya ini ? kemana mereka akan menyalurkan dorongan hasratnya? mereka menyalurkannya ke jalan yang salah, atau mereka melakukan penindasan, bunuh diri dan mengahiri hidupnya, setelah itu maka tidak akan ditemukan kelahiran generasi baru untuk Negara-negara itu, oleh karena itu rakyat akan habis, di Negara-negara eropa telah di gaungkan seruan untuk menikah, karena dalam penelitian 30 tahun kedepan di sebagian Negara eropa tidak akan ada sebuah Negara itu lagi, karena disana ada tanah, pabrik, mobil, pesawat, harta, namun disana tidak ada manusia, karena tidak adanya keluarga.

Oleh kerena itu mereka membuat organisasi (organisasi keluarga) untuk keberlangsungan keluarga, berkata salah satu organisasi : kami wajib memaksa dan menekan pemuda untuk menikah, sampai ia menikah (tekanan dan nikah paksaan).

Semua ini wahai saudaraku, bagaimana seruan dalam islam untuk menikah dan membantu pemuda yang ingin melangsungkan pernikahan, bagi yang menolong juga mendapatkan pahala seperti yang menikah, dalam pernikahan ada derajat yang tinggi dan kebaikan untuk kehidupan anda.

Sumber Ide : intisari dari tulisan guru kami Syaikh Dr. dr. Muhammad Khair Sya’al, yang berjudul da’watul-islam ilazzawaaj

Bagi para pemuda yang sudah siap dan mampu menikah maka ayo menikah !


BACA SELENGKAPNYA>>>>

Monday, 23 April 2012

Sabar dan Syukur bagi Muslim

SIAP DALAM SEGALA KONDISI

Seorang muslim harus siap dalam segala kondisi, maka ia akan menjadi mukmin yang luar biasa dan mengagumkan (admirable), Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda :
عَجِبْتُ لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ إِنْ أَصَابَهُ مَا يُحِبُّ حَمِدَ اللَّهَ وَكَانَ لَهُ خَيْرٌ وَإِنْ أَصَابَهُ مَا يَكْرَهُ فَصَبَرَ كَانَ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ كُلُّ أَحَدٍ أَمْرُهُ كُلُّهُ لَهُ خَيْرٌ إِلَّا الْمُؤْمِن (رواه أحمد)

“saya kagum dengan perkara orang mukmin, sesungguhnya segala perkaranya baik, jika ia ditimpa dengan sesuatu yang ia cintai maka ia memuji (bersyukur) kepada Allah dan itu adalah kebaikan baginya, jika ia ditimpa dengan perkara yang ia tidak sukai maka ia akan bersabar dan itu adalah kebaikan baginya, tidak semua orang segala perkaranya itu baik kecuali orang mukmin.”

ketika mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan maka ia akan bersyukur. Bersyukur dengan memuji Allah, (Alhamdulillah), ridho dengan segala pemberian-Nya, dan tidak menggunakan segala nikmat dari-Nya untuk maksiat.

Jika ia ditimpa musibah, sakit, disakiti, ditinggalkan oleh orang yang ia cintai, maka ia akan bersabar dan kemudian ridho, ia yakin seyakin yakinnya bahwa Allah telah menjanjikan pahala yang besar bagi orang yang bersabar. Dalam surah Azzumar ayat 10 Allah subhanahu wata’ala berfirman :

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ (10)

Dalam kamus-kamus bahasa, kata sabar diartikan sebagai menahan, baik dalam pengertian fisik material, seperti menahan seseorang dalam tahanan, maupun nonfisik (immaterial), seperti menahan diri atau jiwa dalam menghadapi sesuatu yang diinginkannya. Dari akar kata shabara diperoleh sekian bentuk kata dengan arti yang beraneka ragam, antara lain berarti menjamin, pemuka masyarakat yang melindungi kaumnya, gunung yang tegar dan kokoh, awan yang berada di atas yang lain dan melindungi yang di bawahnya, batu-batu yang kokoh, tanah yang gersang, sesuatu yang pahit atau menjadi pahit, dan sebagainya.

Dari arti-arti yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa sabar menuntut ketabahan dalam menghadapi sesuatu yang sulit, berat, pahit, yang harus dihadapi dengan penuh tanggung jawab. Dari sini tidak heran jika bulan Ramadhan dikatakan sebagai bulan sabar, sebab di dalamnya terdapat kewajiban ibadah puasa yang esensi pokoknya adalah pengendalian diri hingga berakhir dengan kemenangan.

Seorang yang menghadapi rintangan yang berat, terkadang hati kecilnya membisikkan agar ia behenti (putus asa), meski yang diharapkannya belum tercapai. Dorongan hati kecil itu selanjutnya menjadi keinginan jiwa. Jika keinginan itu ditahan, ditekan, dan tidak diikuti, maka tindakan ini merupakan pengejawantahan dari hakikat sabar yang mendorongnya agar tetap melanjutkan usahanya walaupun harus menghadapi berbagai rintangan yang berat.

Sabar yang dipuji dan yang dianggap adalah sabar pada permulaan musibah, adapun perkara setelah itu akan sedikit demi sedikit menjadi ringan.

عن أنس بن مالك يقول لامرأة من أهله تعرفين فلانة قالت نعم قال فإن النبي صلى الله عليه وسلم مر بها وهي تبكي عند قبر فقال اتقي الله واصبري فقالت إليك عني فإنك خلو من مصيبتي قال فجاوزها ومضى فمر بها رجل فقال ما قال لك رسول الله صلى الله عليه وسلم قالت ما عرفته قال إنه لرسول الله صلى الله عليه وسلم قال فجاءت إلى بابه فلم تجد عليه بوابا فقالت يا رسول الله والله ما عرفتك فقال النبي صلى الله عليه وسلم إن الصبر عند أول صدمة (رواه البخارى)

Dari Anas bin Malik bahwa suatu hari Nabi SAW menemukan seorang wanita yang sedang menangis di hadapan sebuah kuburan. Beliau bersabda kepadanya, ''Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah.'' Wanita tersebut menjawab, ''Pergilah! Jangan ikut campur dalam urusanku, engkau tidak tertimpa seperti apa yang menimpaku.''

Setelah wanita tersebut sadar dan menyesal, ia pergi ke rumah Nabi SAW. Ia menyampaikan penyesalannya dengan berkata, ''Aku tidak mengenalmu.'' Beliau bersabda, ''Hakikat sabar itu akan terlihat pada saat-saat pertama terjadinya malapetaka.'' (HR. Bukhari)


Damascus, 2012

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Sunday, 22 April 2012

Dimanakah Kebahagiaan Itu ?

Dimanakah kebahagiaan (السعادة) dapat ditemukan?





apakah kebahagiaan hakiki itu dengan bisa menikmati segala kenikmatan dan keindahan dunia, ataukah ada pemahaman lain tentang kebahagiaan ?



ada seorang yang diberikan s...egala kenikmatan di dunia, Elvis preslei, seorang pemuda yang tampan, badan sehat dan proporsional, sangat kaya raya, wanita manapun yg ia inginkan bisa ia dapatkan, ia punya istri yang cantik di zamannya.



Elvis preslei memiliki dunia dan segala kenikmatan didalamnya, apakah anda tahu bagaimana ia mati ? ia mati di wc rumahnya karena overdosis narkoba, jika kita baca biografi hidup elvis, maka kita tahu bahwa lelaki ini tidak merasakan kebahagiaan dalam hidupnya, ia banyak galau dan sedih.



masalah Elvis preslei dan masalah kebanyakan kita semua adalah kita mencari kebahagiaan di tempat yang salah, orang-orang menganggap bahwa kebahagiaan itu dengan banyaknya harta, pemuda-pemudi mengitikadkan bahwa jika mengenal dan menikahi wanita fulanah itu maka akan menjadi orang paling bahagia, begitupun sebaliknya, setiap kita mencari kebahagiaan di luar diri kita, namun ternyata ketika telah tercapai apa yang diinginkan maka akan ada suatu perasaan kurang kemudian mencari lagi tujuan lain untuk mengisi kekurangan itu.



para pilosof, Ulama, Nabi-Nabi, dan para pemikir berkumpul dan bersepakat bahwa kebahagiaan yang hakiki adalah sebuah istilah tentang ketenangan dan kedamaian dalam diri, tumkninah (tenang), innerpiece, engkau merasakannya dalam dirimu dan memalingkan pandangan dari segala apa yang telah didapat orang di sekelilingmu.



(kuis) dari nama ini siapakah orang paling bahagia:

a. Bill Gates

b. C. Ronaldo

c. Michael Jackson



untuk membedakan apakah seseorang itu bahagia atau tidak, maka lihatlah keadaannya ketika ia ditimpa musibah, terkadang ia sedih dan sedih itu adalah suatu hal yang wajar, tetapi ia sedih paling satu atau dua hari, kemudian ia melakukan aktifitas seperti biasa lagi. adapun orang yang tidak bahagia maka ketika ia ditimpa musibah maka ia akan prustasi dan menyalurkannya ke minuman keras, narkoba dan sebagiannya, bahkan bertahun-tahun ia dirundung kesedihan.



اعلم ان السعادة في هذه الدنيا تأتي بإخراج الدنيا من قلبك (بديع الزمان النورسى)



“ketahuilah sesungguhnya kebahagiaan di dunia itu datang dengan mengeluarkan dunia dari hatimu” (Badiuzzaman Annursi)



oleh karena itu didalam Al-Quran kata thumaninah (ketenangan) dan salam (kedamaian) diulang sebanyak 31 kali, adapun kalimah sa'adah (kebahagiaan) hanya diulang dua kali saja, dan kita mendapatinya diterangkan dalam ayat tentang surga dan hari akhirat. kemudian dalam sholat didapati salam kepada Nabi sholallaahu’alaihi wasallam, kepa orang-orang muslim, kepada hamba-hamba Allah yang sholih, akhir sholat-pun diakhiri dengan salam, salam adalah kemuliaan islam oleh karena itu sebagai seorang muslim tujuan kita diantaranya adalah untuk mencapai kedamaian dalam diri, innerpeace.





السعيد ليس من وجد في ظروف معينة ولكن السعيد من لديه قناعات داخلية معينة ليتعامل مع ظروفه الخارجية ايا كانت

(بديع الزمان النورسى)



"orang yang bahagia bukanlah ditentuka oleh suatu keadaan tertntu, tetapi orang yg bahagia ada orang yang memiliki kepuasan dan ketengan tertentu dalam diri untuk bermuamalah dengan keadaan di luar dalam keadaan apapun” (Badiuzzaman Annursi)



Seorang yang mengaplikasikan ‘salam dakhili’ (kedamaian dalam diri) dengan sangat baik diantaranya adalah Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah ketika beliau mengatakan :

ما ذا يصنع اعدائي بي؟
إن جنتي وبستاني في صدري أينما رحت فهي معي

إن حبسي خلوة, وقتلي شهادة, وإخراجي من بلدي سياحة



Apa yang akan diperbuat musuhku terhadapku ?. Surgaku dan tamanku berada di dadaku. Jikalau saya berjalan, maka dia selalu bersamaku dan tidak pernah berpisah dariku. Sesungguhnya pemenjaraanku adalah khalwat (berduaan dengan Allah), pembunuhanku adalah syahid, dan pengusiranku adalah tamasya (di tanah Allah yang lua)“



semoga kita umat islam bisa mendapatkan ketenangan dan kedamaian itu...

aamiin



Sumber: saya terjemahkan dan intisarikan dari sebuah acara yang bernama (خواطر شاب) yang dibawakan oleh ustadz Ahmad Asyuqairi.

Damascus, 2012

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Awas Bahaya Facebook

AWAS BAHAYA FACEBOOK

Sebagai seorang muslim sudah menjadi kewajiban untuk saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran sebagaimana disebut dalam surah Al'ashr ayat 3, di bawah ini ada sedikit pemaparan tentang bahaya facebook.

“indones...ia magazine” yang berbasis di Prancis menyebutkan bahwa fb ini dimanfaatkan oleh intelejen Zionis berfokus pada pengguna Fb, terutama kepada bangsa Arab dan Muslim. kita tentunya masih ingat bahwa pergolakan di Tunisia tahun 2010 diplopori dari perkumpulan dan page pergerakan di facebook sehingga pemberontakan berkembang pesat berlanjut ke Libiya, Mesir , dan Negara Arab lainnya dan barat menamakan peristiwa ini dengan Arab spring atau musim semi Arab karena tumbuhnya gerakan-gerakan yang menginginkan revolusi.

Gerard Niroux, professor psikologi di Universitas Provence France yang juga menulis buku “The Dangers of The Internet” berkata: “FB adalah sebuah jaringan Intelejen Israel yang terdiri dari Psikolog yang memikat para pemuda dari dunia islam dan arab terutama negara2 yang terletak di dalam jangkauan konflik Israel-palestina disamping negera amerika latin.

Sempat Dilarang

Berbagai dampak negative Facebook sempat membuat pemimpin agama terkemuka Mesir Syeikh Abdul Hami Al-Atras mengeluarkan fatwa larangan pengggunaan fb, karena dinilai mempunyai kolerasi dengan tingkat perselingkuhan serta perceraian di negeri tersebut, dan kemingkinan seperti di Negara mesir ini bisa menjalar dan berkembang di Indonesia dan Negara islam lainnya.


Bagi remaja seringkali fb dijadikan ajang untuk mencari kekasih atau sekedar iseng dengan lawan jenisnya. Foto-foto dengan tampilan menarik atau bahkan menantang sengaja dipasang agar bisa dipandang dan dinikmati siapapun, padahal setiap photo yang diupload di fb akan tetap ada meskipun kita delete atau kita meninggal dunia, karena datanya masuk ke markas fb, dan jika url foto tersebut masih ada maka setelah di delete akan tetap bisa terlihat, padahal dalam islam umat islam terutama para wanita dilarang bertabarruja atau menampilkan perhiasan-perhiasannya seperti orang jahiliyyah, Allah Berfirman :

وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Janganlah kalian (wahai istri-istri Nabi) bertabarruj sebagaimana tabarruj orang-orang jahiliah yang awal.” (Al-Ahzab: 33)
Az-Zajjaj Abu Ishaq Ibrahim bin As-Sirrin berkata: “Tabarruj adalah menampakkan perhiasan dan segala yang dapat mengundang syahwat laki-laki

Ibnul Atsir berkata: “Tabarruj adalah menampakkan perhiasan kepada laki-laki yang bukan mahram (ajnabi). Perbuatan seperti ini jelas tercela. Adapun menampakkan perhiasan kepada suami, tidaklah tercela. Inilah makna dari lafaz hadits,‘(menampakkan perhiasan) tidak pada tempatnya’.” (An-Nihayah fi Gharibil Hadits)

karena perhiasan itu selayaknya diberikan kepada yang berhak, yaitu suaminya kelak. (mungkin dari sinilah menimbulakan banyak konflik dalam rumah tangga).

Sebagian lain nekat memajang foto-foto mesra dengan pacarnya seolah telah menjadi pasangan resmi yang telah menikah (kami berlindung kepada Allah). Belum lagi waktu berharga yang terbuang percuma karena kebanyakan ber-fb ria. Menurut penelitian, rata-rata pengguna fb menghabiskan waktu lebih dari 55 menit/hari, tentu saja facebook sekedar sarana yang mengikuti selera dan kemauan pemakainya. artinya jadilah pemakai fb yang cerdas.

Jadikan sarana tersebut untuk hal-hal yang positif, manfaatkan sekedarnya, dan tinggalkan beragam maksiat dan perdebatan (dengan menjamurnya grup-grup yang berisi perdebatan) yang sia-sia di dalamnya. Perdebatan dalam agama bisa menyebabkan kerasnya hati, dan diperparah lagi bahwa mayoritas pengguna fb adalah orang yang awam dalam agama atau masih puber atau baru mempelajari islam sedikit, sehingga debat kusir yang akan terjadi, jika debat antara orang yang sama-sama berilmu maka mereka akan salig menghormati dan menerima jika dalil orang yang menjadi lawan kita itu lebih kuat.

Nabi Muhammad shållallåhu ‘alayhi wa sallam:

“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.”

(HR. Abu Dawud dalam Kitab al-Adab, hadits no 4167)

Nabi Sulaiman ‘alaihissalam berkata kepada putranya:

“Tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan ia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara.”

[Ad-Darimi: 309, al Baihaqi, Syu’abul Iman: 1897]

Imam Auza’i rahimahullah

“Jika Allah menghendaki keburukan pada suatu kaum maka Allah menetapkan jidal pada diri mereka dan menghalangi mereka dari amal.” [Siyar al-A’lam 16/104; Tadzkiratul Huffazh: 3/924; Tarikh Dimsyq: 35/202]

Muslim Ibn Yasar rahimahullah

“Jauhilah perdebatan, karena ia adalah saat bodohnya seorang alim, di dalamnya setan menginginkan ketergelincirannya.”

[Ibnu Baththah, al-Ibanah al-Kubra; Darimi: 404]

Perdebatan di facebook mayoritas dalam perkara furuiyyah yang ijtihadiyah, padahal ada yang lebih utama dari pada itu yaitu persatuan umat islam dan bagaimana mendidik generasi muda untuk bias bertaqwa dan bisa menjadi pemimpin yang adil.

Facebook sekali lagi diibaratkan seperti pisau bermata dua, ia bisa “membunuh” jika di gunakan secara tidak benar dan berbahaya jika digunakan oleh orang yang punya niat jahat. Dan bisa berguna jika digunakan untuk berkomunikasi dan bersilaturahmi sesama saudara dan teman-teman, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.

Mohon sebarkan kepada saudara-saudara kita sesama muslim. Jazakumullah khair
 
Damascus, 2012

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Tuesday, 3 April 2012

7 Ciri 'Sok Tahu'

'Sok tahu' pada dasarnya adalah "merasa sudah cukup berpengetahuan" padahal sebenarnya kurang tahu. Masalahnya, orang yang sok tahu biasanya tidak menyadarinya. Lantas, bagaimana kita tahu bahwa kita 'sok tahu'? Mari kita mengambil hikmah dari Al-Qur'an. Ada beberapa ciri 'sok tahu' yang bisa kita dapatkan bila kita menggunakan perspektif surat al-'Alaq.


1. Enggan Membaca

Ketika disuruh malaikat Jibril, "Bacalah!", Rasulullah Saw. menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Lalu malaikat Jibril menyampaikan lima ayat pertama yang memotivasi beliau untuk optimis. Adapun orang yang 'sok tahu' pesimis akan kemampuannya. Sebelum berusaha semaksimal mungkin, ia lebih dulu berdalih, "Ngapain baca-baca teori. Mahamin aja sulitnya minta ampun. Yang penting prakteknya 'kan?" Padahal, Allah pencipta kita itu Maha Pemurah. Ia mengajarkan kepada kita apa saja yang tidak kita ketahui.

Disisi lain, ada pula orang Islam yang terlalu optimis dengan pengetahuannya, sehingga enggan memperdalam. Katanya, misalnya, "Ngapain baca-baca Qur'an lagi. Toh udah khatam 7 kali. Mending buat kegiatan lain aja." Padahal, Al-Qur'an adalah sumber dari segala sumber ilmu, sumber 'cahaya' yang tiada habis-habisnya menerangi kehidupan dunia. Katanya, misalnya lagi, "Ngapain belajar ilmu agama lagi, toh sejak SD hingga tamat kuliah udah diajarin terus." Padahal, 'ilmu agama' adalah ilmu kehidupan dunia-akhirat.



2. Enggan Menulis

Orang yang sok tahu terlalu mengandalkan kemampuannya dalam mengingat-ingat dan menghafal pengetahuan atau ilmu yang diperolehnya. Ia enggan mencatat. "Ngerepotin," katanya. Seolah-olah, otaknya adalah almari baja yang isinya takkan hilang. Padahal, sifat lupa merupakan bagian dari ciri manusia. Orang yang sok tahu enggan mencatat setiap membaca, menyimak khutbah, kuliah, ceramah, dan sebagainya. Padahal, Allah telah mengajarkan penggunaan pena kepada manusia.

Di sisi lain, ada pula orang yang kurang mampu menghafal dan mengingat-ingat pengetahuan yang diperolehnya, tapi ia merasa terlalu bodoh untuk mampu menulis. "Susah," katanya. Padahal, merasa terlalu bodoh itu jangan-jangan pertanda kemalasan. Emang sih, kalo nulis buat orang lain, kita perlu ketrampilan tersendiri. Tapi, bila nulis buat diri sendiri, bukankah kita gak bakal kesulitan nulis 'sesuka hati'? Apa susahnya nulis di buku harian, misalnya, "Tentang ciri sok tahu, lihat al-'Alaq!"?



3. Membanggakan Keluasan Pengetahuan


Orang yang sok tahu membanggakan kepintarannya dengan memamerkan betapa ia banyak membaca, banyak menulis, banyak mendengar, banyak berceramah, dan sebagainya tanpa menyadari bahwa pengetahuan yang ia peroleh itu semuanya berasal dari Allah. Ia mengira, prestasi yang berupa luasnya pengetahuannya ia peroleh berkat kerja kerasnya saja. Padahal, terwujudnya pengetahuan itu pun semuanya atas kehendak-Allah.

Mungkin ia suka meminjam atau membeli buku sebanyak-banyaknya, tetapi membacanya hanya sepintas lalu atau malah hanya memajangnya. Ia merasa punya cukup banyak wawasan tentang banyak hal. Ia tidak merasa terdorong untuk menjadi ahli di bidang tertentu. Kalau ia menjadi muballigh 'tukang fatwa', semua pertanyaan ia jawab sendiri langsung walau di luar keahliannya. Ia mungkin bisa menulis atau berbicara sebanyak-banyaknya di banyak bidang, tetapi kurang memperhitungkan kualitasnya.



4. Merendahkan Orang Lain Yang Tidak Sepaham


Bagi orang Islam yang sok tahu, siapa saja yang bertentangan dengan pendapatnya, segera saja ia menuduh mereka telah melakukan bid'ah, sesat, meremehkan agama, dan sebagainya. Bahkan, misalnya, sampai-sampai ia melarang orang-orang lain melakukan amal yang caranya lain walau mereka punya dalil tersendiri. Ia menjadikan dirinya sebagai "Yang Maha Tahu", terlalu yakin bahwa pasti pandangan dirinyalah satu-satunya yang benar, sedangkan pandangan yang lain pasti salah. Padahal, Allah Swt berfirman: "Janganlah kamu menganggap diri kamu suci; Dia lebih tahu siapa yang memelihara diri dari kejahatan." (an-Najm [53]: 32)

Muslim yang sok tahu cenderung menganggap kesalahan kecil sebagai dosa besar dan menjadikan dosa itu identik dengan kesesatan dan kekafiran! Lalu atas dasar itu dengan gampangnya ia mengeluarkan 'vonis hukuman mati'. Padahal, dalam sebuah hadits shahih dari Usamah bin Zaid dikabarkan, "Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallaah, maka ia telah Islam dan terpelihara jiwa dan hartanya. Andaikan ia mengucapkannya lantaran takut atau hendak berlindung dari tajamnya pedang, maka hak perhitungannya ada pada Allah. Sedang bagi kita cukuplah dengan yang lahiriah."



5. Menutup Telinga dan Membuang Muka Bila Mendengar Pendapat Lain

Orang yang sok tahu tidak memberi peluang untuk berdiskusi dengan orang lain. Kalau toh ia memasuki forum diskusi di suatu situs, misalnya, ia melakukannya bukan untuk mempertimbangkan pendapat yang berbeda dengan pandangan yang selama ini ia anut, melainkan untuk mengumandangkan pendapatnya sendiri. Ia hanya melihat selayang pandang gagasan orang-orang lain, lalu menyerang mereka bila berlainan dengannya. Ia tidak mau tahu bagaimana mereka berhujjah (berargumentasi).

Di samping itu, orang yang sok tahu itu bersikap fanatik pada pendapat golongannya sendiri. Seolah-olah ia berseru, "Adalah hak kami untuk berbicara dan adalah kewajiban kalian untuk mendengarkan. Hak kami menetapkan, kewajiban kalian mengikuti kami. Pendapat kami semuanya benar, pendapat kalian banyak salahnya." Orang yang terlalu fanatik itu tidak mengakui jalan tengah. Ia menyalahgunakan aksioma, "Yang haq adalah haq, yang bathil adalah bathil."



6. Suka Menyatakan Pendapat Tanpa Dasar Yang Kuat

Muslim yang sok tahu gemar menyampaikan pendapatnya dengan mengatasnamakan Islam tanpa memeriksa kuat-lemahnya dasar-dasarnya. Ia suka berkata, "Menurut Islam begini.... Islam sudah jelas melarang begitu...." dan sebagainya, padahal yang ia ucapkan sesungguhnya hanyalah, "Menurut saya begini.... Saya melarang keras engkau begitu...." dan seterusnya. Kalau toh ia berkata, "Menurut saya bla bla bla....", ia hanya mengemukakan opini pribadinya belaka tanpa disertai dalil yang kuat, baik dalil naqli maupun aqli.



7. Suka Berdebat Kusir

Jika pendapatnya dikritik orang lain, orang yang sok tahu itu berusaha keras mempertahankan pandangannya dan balas menyerang balik pengkritiknya. Ia enggan mencari celah-celah kelemahan di dalam pendapatnya sendiri ataupun sisi-sisi kelebihan lawan diskusinya. Sebaliknya, ia tekun mencari-cari kekurangan lawan debatnya dan menonjol-nonjolkan kekuatan pendapatnya. Dengan kata lain, setiap berdiskusi ia bertujuan memenangkan perdebatan, bukan mencari kebenaran.

Demikianlah beberapa ciri orang yang sok tahu menurut surat al-'Alaq dalam pemahamanku. Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, semoga kita masing-masing dapat melakukan introspeksi dan memperbaiki diri sehingga kita tidak menjadi orang yang sok tahu. Aamien.



sumber : eramuslim

BACA SELENGKAPNYA>>>>
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...