Tuesday 2 October 2012

Nasihat Al-Bushiri Tentang Hawa Nafsu


Nasihat Al-Bushiri tentang HAWA NAFSU, Supaya berhati-hati dengannya.
saya kutip sebagiannya saja :

والنفس كالطفل إن تهمله شب على = حب الرضاع وإن تفطمه ينفطم
فاصرف هواها وحاذر أن توليه = إن الهوى ما تولى يصم أو يصم
وراعها وهي في الأعمال سائمة = وإن هي استحلت المرعى فلا تسم
كم حسنت لذة للمرء قاتلة = من حيث لم يدر إن السم في الدسم
واخش الدسائس في جوع ومن شبع = فرب مخمصة شر من التخم
واستفرغ الدمع من عين قد امتلأت = من المحارم والزم حمية الندم
وخالف النفس والشيطان واعصهما = وإن هما محضاك النصح فاتهم
ولا تطع منهما خصماً ولا حكماً = فأنت تعرف كيد الخصم والحكم

Nafsu itu tak ubahnya seperti anak kecil yang masih menyusui.Kalau dibiarkan ia akan terus menyusu sampai tua, tetapi jika engkau berhentikan, ia akan berhenti.

Maka berpalinglah dari hawa nafsumu dan jangan diberikan kesempatan kepadanya untuk menguasai engkau, karena jika ia berkuasa, sudah pasti ia akan membutakan dan menulikanmu.

Jagalah nafsumu baik-baik walaupun ia telah berada dalam ruang ketaatan,
kerana bila ia sudah menguasai suasana ia akan melencengkan tujuan ketaatan.
Maka janganlah engkau lengah untuk mengawasinya.

Berapa banyak ia telah menipu orang.
Ia menyajikan makanan yang kelihatan segar, padahal di dalamnya ada racun yang membunuh.
Bukankah racun itu selalunya diletakkan pada makanan yang sedap-sedap.

Oleh itu waspadalah kamu dari tipu dayanya, sama saja melalui lapar atau kenyang, kerana barangkali lapar itu lebih jahat dari kenyang.

Biarlah air mata mu itu kering dari menangisi dosa, kerana sudah sekian lama ia kenyang dengan maksiat..Dan tetapkanlah engkau menjaga penyesalannya (taubat)

Lawanlah nafsu dan syaitan dan jangan engkau turuti keduanya.
Seandainya keduanya menasihatimu, janganlah engkau hiraukan.

Janganlah engkau mengikuti keduanya, sama saja sebagai musuh atau sebagai hakim kerana engkau tahu tipuan musuh dan permainan hakim.

Sedikit profil tentang Pengarang Kasidah Burdah ialah Al-Bushiri (610-695H/ 1213-1296 M). Nama lengkapnya, Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid al-Bushiri. Beliau keturunan Berber yang lahir di Dallas, Maroko dan dibesarkan di Bushir, Mesir, Dia seorang murid Sufi besar, Imam as-Syadzili dan penerusnya yang bernama Abdul Abbas al-Mursi – anggota Tarekat Syadziliyah. Di bidang ilmu fiqih, Al Bushiri menganut mazhab Syafi’i, yang merupakan mazhab fiqih mayoritas di Mesir

Artikel Terkait

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...